Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Salah Sasaran Kericuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal, Ini Respons Gibran

Kompas.com - 03/08/2022, 16:09 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait meninggalnya korban salah sasaran dalam kericuhan suporter Persis Solo dengan warga Yogyakarta pada 25 Juli 2022.

Korban bernama Tri Fajar Firmansyah, warga Pesukuhan Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengembuskan napas terakhir pada Selasa (2/8/2022).

Gibran mengaku akan menghubungi manajemen Persis Solo terkait meninggalnya suporter tersebut.

"Nanti saya hubungi manajemen dulu, biar diurus manajemen Persis," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Korban Salah Sasaran Kericuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal, Sempat Minta Suap Sang Ayah

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengingatkan kepada suporter untuk bersikap sopan ketika berangkat ke luar kota untuk pendukung Persis Solo.

Hal tersebut sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi keributan yang dapat memakan korban seperti yang terhadi di Yogyakarta.

"Makanya itu kalau ada pertandingan di luar kota yang sopan, rentetannya jadi seperti ini," ungkap Gibran.

Mengenai kerusakan pascakeributan di Yogyakarta, kata Gibran, sudah ditangani oleh manajemen Persis Solo.

"Pokoknya nanti yang maju biar manajemen dulu. Saya koordinasi terus kok dengan manajemen," ungkap Gibran.

Baca juga: Tukang Parkir Kritis, Jadi Korban Salah Sasaran Suporter di Yogyakarta

Sebelumnya diberitakan, Tri Fajar Firmansyah, korban salah sasaran dalam kericuhan suporter Persis Solo dengan warga Yogyakarta 25 Juli lalu, meninggal pada hari Selasa (2/8/2022).

Suasana duka tampak di rumahnya yang berada di RT 013 RW 004, Pesukuhan Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wahyudi (59) yang merupakan ayah Tri Fajar mengatakan anaknya meninggal dunia di RSPAU Hardjolukito pada 14.10 WIB.

Tri Fajar menjalani perawatan selama delapan hari di rumah sakit tersebut dengan kondisi tak sadarkan diri.

"Tidak sadar delapan hari. Masuk malam Selasa (Senin 25 Juli) sampai Selasa kemarin belum sadar," katanya saat ditemui di rumah duka, Rabu (2/8/2022).

Ia menjelaskan bahwa putranya merupakan pendukung PSS Sleman. Selain itu dia mengatakan anaknya tidak mengetahui apa-apa terkait keributan yang melibatkan suporter dari Solo dengan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com