Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Pemuda Pancasila Gelar Unjuk Rasa soal Dugaan Kecurangan Perades di Blora

Kompas.com - 02/08/2022, 17:22 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa terkait adanya dugaan kecurangan pengisian perangkat desa (perades) di Kabupaten Blora kembali dilakukan.

Dalam demonstrasi kali ini, organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) ikut bergabung dengan mengerahkan massanya bersama dengan para calon perangkat desa gagal (capraga) dan ormas Pemantau Keuangan Negara (PKN).

Aksi yang diikuti sekitar seratus orang tersebut menuntut supaya aparat penegak hukum dapat menangkap dalang yang terlibat dalam dugaan kecurangan perades.

Baca juga: Begini Perkembangan Kasus Dugaan Penyelewengan Pengisian Perades di Blora

"Tuntutannya khususnya untuk penegakan hukum bagi penegak hukum benar-benar menindak kasus ini," ucap Munaji selaku ketua Pemuda Pancasila Blora di depan Kantor Bupati Blora, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, organisasinya tidak akan tinggal diam dan tetap terus menyuarakan dugaan kecurangan tersebut, sebelum kasus itu diusut tuntas oleh aparat penegak hukum (APH)

"Karena dari masukan memang benar-benar kaitan perades ini diduga keras ada aliran-aliran dana suap menyuap dan gratifikasi (yang nilainya) miliaran," terang dia.

Selain itu, untuk tetap menyuarakan adanya dugaan permainan uang dalam seleksi perades ini, pihaknya akan bertolak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat.

"Rencana ke KPK nanti tanggal 9 dan 10 Agustus. Kami sudah koordinasi dengan PP pusat dan mereka siap akan mendukung, karena itu keterlibatan tipikor," terang dia.

Sementara itu, salah seorang demonstran, Seno Margo Utomo mengaku dugaan permainan uang dalam seleksi perades kali ini dimainkan oleh ketua salah satu partai politik.

Baca juga: Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Penyelewengan Pengisian Perades di Blora

Bahkan, indikator-indikator dugaan permainan uang tersebut sudah terlihat sejak beberapa perguruan tinggi memilih mengundurkan diri sebagai tempat pelaksanaan tes.

"Indikator awal-awal sudah terbukti, surat penolakan dari kampus menyebut nama Bambang A.W, padahal dia bukan koordinator resmi, enggak ada SKnya, juga dia yang mengondisikan. Salah satu anggota tim setengah sebelah ketua partai Perindo di Blora," terang Seno yang merupakan eks anggota DPRD Kabupaten Blora itu.

Sekadar diketahui, pengisian perangkat desa (perades) di Kabupaten Blora dikuti sekitar 194 desa dengan jumlah lowongan perangkat sebanyak 857 jabatan sudah selesai dilaksanakan.

Baca juga: Buka Ruang Aduan soal Perades, Bupati Blora Jamin Kerahasiaan Identitas Pengadu

Antusiasme masyarakat untuk mengisi lowongan tersebut sangatlah banyak. Maka tak heran, mereka rela melakukan segala cara untuk dapat menempati lowongan itu.

Beragam dugaan bermunculan terkait adanya kejanggalan.

Usai pelaksanaan tes pengisian perades kali ini, banyak dari mereka yang gagal lolos perangkat desa melakukan aksi unjuk rasa dan membuat laporan ke pihak kepolisian karena merasa dicurangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com