Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serpihan Roket yang Jatuh di Kalimantan Barat Diduga Milik China, Begini Penjelasan BRIN

Kompas.com - 02/08/2022, 13:47 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Belum lama ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan penemuan serpihan roket yang diduga milik China di perkebunan warga Dusun Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Serpihan roket yang ditemukan warga itu kini telah diamankan petugas setempat untuk diteliti lebih lanjut dan memastikan lokasi penemuan kembali kondusif.

Pasalnya, serpihan roket ini sempat menjadi tontonan warga sekitar sehingga otoritas setempat segera mengamankannya.

Sebelum menemukan serpihan roket yang diduga milik China itu, warga setempat melihat cahaya di langit. Awalnya warga mengira cahaya itu berasal dari meteor, tetapi ternyata itu adalah serpihan roket asal China yang melintas di langit Kalimantan.

Baca juga: Menengok Rumah Tahan Gempa Buatan BRIN Senilai Rp 575 Juta di Lebak Banten

Profesor Riset Astronomi Astrofisika, Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin membenarkan bahwa serpihan roket yang jatuh di wilayah Kalimantan Barat itu memang benar milik China.

"Dari informasi yang saya terima bahwa obyek yang ditemukan di Sanggau tersebut ditemukan sesudah diinformasikan bahwa ada sampah antariksa bekas roket RRT yang jatuh," kata Thomas, dikutip dari Kompas.tv, Selasa (2/8/2022).

Thomas menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, Sanggau pun termasuk wilayah yang berpotensi kejatuhan sampah antariksa milik China tersebut.

"Dari foto atau gambar yang beredar mengindikasikan itu adalah bagian atau pecahan dari badan roket yang jatuh tersebut," ujarnya.

Baca juga: Roket Chang Zeng, Sampah Antariksa China yang Munculkan Kilatan di Langit Lampung

Dia mengatakan, serpihan yang ditemukan di Sanggau adalah bagian dari roket peluncur modul stasiun antariksa RRT yang ditempatkan di orbit.

"Roket ini setelah mengirimkan modul stasiun antariksa tersebut kemudian menjadi sampah, ucap Thomas.

Menurut Thomas, roket tersebut diluncurkan pada Minggu (24/7/2022). Badan roket yang mengorbit Bumi selama sepekan itu semakin lama terbang semakin rendah hingga akhirnya jatuh pada Sabtu (30/7/2022) malam.

"Pusat Riset Antariksa (BRIN) sudah memantau sejak orbit terakhir menjelang kejatuhannya, dan itu dipastikan bahwa orbit terakhir akan melintasi Indonesia," kata Thomas.

"Dan memang kemudian dinyatakan bahwa objek ini jatuh di Samudra Hindia, tetapi karena lintasan terakhirnya melewati Sumatera Selatan sampai Kalimantan Barat, maka diduga serpihan dari roket ini menyebar mulai dari Sumsel sampai Kalbar," imbuhnya.

Baca juga: Antisipasi Radioaktif, Warga Dilarang Dekati Besi Pendorong Roket China yang Jatuh di Sanggau

Thomas menuturkan, roket-roket bekas meluncurkan satelit yang sudah tidak berfungsi, tetapi masih mengorbit Bumi disebut sebagai sampah antariksa.

"Suatu saat sampah antariksa akan jatuh. Titik jatuhnya bisa sembarang, bisa di berbagai tempat. Kebetulan, sampah antariksa berupa badan roket yang berkode CZ5T ini lintasan terakhirnya itu melewati Samudra Hindia, Sumsel, kemudian Kalbar," jelasnya.

Thomas menambahkan, Indonesia sudah beberapa kali kejatuhan sampah antariksa, seperti di Gorontalo, Lampung, Bengkulu, Madura, Sumatera Barat, dan Kalbar.

"Sampah antariksa ini sebagian besar memang tidak terkontrol, tidak terkendali, sehingga yang bisa dilakukan hanya memantau titik akhir jatuhnya," ujar Thomas.

Baca juga: Sebelum Potongan Besi yang Diduga Pendorong Roket China Ditemukan, Warga Dengar Suara Gemuruh

"Memang tidak bisa diantisipasi, tetapi kemungkinan mengenai permukiman atau membahayakan manusia itu memang kecil sekali, karena Bumi ini sangat luas dan hanya sebagian kecil kawasannya yang berpenghuni," paparnya.

Oleh sebab itu, Thomas melanjutkan, sejak pertama kali roket diluncurkan, belum ada laporan yang menyebutkan adanya sampah antariksa jatuh mengenai manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com