MAUMERE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat, tidak ada penambahan kasus gigitan anjing dalam sebulan terakhir.
"Untuk Bulan Juli ini tidak ada laporan penambahan kasus gigitan anjing," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan, saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).
Meski demikian, masyarakat diimbau agar tetap meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Bencana, Jaksa Geledah Kantor BPKAD Sikka
Sementara itu, sejak Januari hingga Juni 2022, ada 18 kasus gigitan anjing di Sikka. Dua di antaranya dinyatakan positif.
Saat ini, pihaknya masih menunggu 34.000 dosis vaksin hewan penular rabies (HPR) dari Pemerintah Provinsi NTT.
Baca juga: Dugaan Korupsi BTT, Kejari Sikka Sudah Periksa 13 Saksi
"Kebetulan besok bertugas ke Kupang saya akan berusaha ke Dinas Peternakan Provinsi NTT. Apalagi mereka sudah janji untuk bantu vaksin," katanya.
Yohanes menambahkan, selama dua tahun terakhir, pihaknya tidak memiliki stok vaksin HPR. Hal tersebut karena anggaran pengadaan vaksin dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Terakhir kali kita lakukan vaksin itu tahun 2019. Saat itu ada kejadian luar biasa (KLB). Kecemasan kita saat ini kejadian ini terulang kembali," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.