Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopda Muslimin Sempat Curhat Masalah Keluarga Sebelum Perintahkan Bunuh Istrinya

Kompas.com - 27/07/2022, 17:59 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kopral Dua atau Kopda Muslimin sempat curhat kepada Agus alias Gondrong pelaku eksekutor sebelum menyuruh untuk melakukan penembakan kepada istrinya.

"Saya tiga minggu sebelum penembakan ketemu sama Bang Mus (Kopda Muslimin)," kata Agus di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Saat pertemuan tersebut, Agus dicurhati bahwa Kopda Muslimin sudah tak kuat dengan tekanan istrinya Rina Wulandari.

"Bang Mus curhat tak kuat dengan istrinya," kata dia.

Baca juga: Kopda Muslimin Marahi Orang Suruhannya Saat Tahu Peluru Tak Mengenai Kepala Istrinya

Sebelum diperintahkan untuk melakukan penembakan, Agus sempat menasehati Kopda Muslimin untuk meracun istrinya menggunakan buah kecubung.

"Saya kasih tahu agar dikasih pelajaran dulu dengan buah kecubung," ungkapnya.

Namun, rencana untuk meracun dengan buah kecubung gagal. Kopda Muslimin malah meminta Agus untuk mencari senjata api untuk membunuh istrinya.

"Yang menyuruh itu Bang Mus mencari senjata api," tambah Agus.

Baca juga: Agus, Eksekutor Penembakan Istri Kopda M, Mengaku Bayarannya Sudah Habis untuk Biaya Nikah

Sementara, tersangka yang lain Sugiono alias Babi mengaku sudah lama kenal dengan Kopda Muslimin. Sugiono merupakan orang yang mengenalkan Kopda Muslimin dengan Agus.

"Saya sudah lama teman minum dan nongkrong," kata dia.

Sugiono mengaku tak tahu jika dia adalah orang yang ditunjuk sebagai penembak istri Kopda Muslimin, terlebih Sugiono dan Rina sudah saling mengenal.

"Istri saya kerja di Pak Mus (Kopda Muslimin) jual pulsa," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Senin (18/7/2022) yang lalu telah terjadi penembakan di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban penembakan merupakan Rina Wulandari, istri prajurit TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com