PURWOREJO, KOMPAS.com- Dua Lapas yang ada di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah diharapkan bisa pindah lokasi baru. Hal itu dikarenakan dua Lapas tersebut mengalami over capacity atau kelebihan kapasitas.
Diketahui dua Lapas yang ada di Purworejo yang mengalami over capacity yakni Rumah Tahanan (Rutan) Purworejo Kelas II B Purworejo dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo sebaiknya.
Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Jawa Tengah Supriyanto menjelaskan hal serupa tidak hanya terjadi di Purworejo tapi beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Baca juga: Buntut Napi Anak Tewas Dipukuli Tahanan, 3 Pejabat Lapas Dinonaktifkan
Supriyanto mencontohkan, Lapas Semarang menjadi paling padat di Jawa Tengah. Menurutnya, seharusnya kapasitas Lapas Semarang hanya sekitar 600-an tapi diisi 1.200 orang.
Beberapa lapas sudah berpindah ke lahan yang lebih luas. Misalnya di Semarang yang telah memindahkan lapas khusus wanita ke Gunung Pati. Demikian juga dengan lapas di Sukoharjo yang telah digeser lokasinya oleh bupati setempat.
“Di Purworejo pun, sebisa mungkin lokasi lapas baik rutan maupun LPKA ditukar guling karena lokasinya yang sempit. Terutama untuk ruang bermain anak dan berada di dalam kota,” katanya pada keterangan resminya yang diterima pada Selasa (26/7/2022).
Supriyanto diketahui beberapa waktu yang lalu juga sempat mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo. Dia meminta kepada Pemda setempat untuk bisa membantu memindahkan LPKA ke tempat yang lebih representatif
“Saya titip kepada wakil bupati, mudah-mudahan LPKA Klas I Kutoarjo bisa digeser karena tempatnya di kota dan kecil, jadi kalau bisa tukar guling,” katanya.
Kepala LPKA Klas I Kutoarjo Hari Winarca menyebut luas lahan LPKA 6.195 meter persegi dengan luas bangunan 1.649 meter persegi. Saat ini total warga binaan di LPKA Kutoarjo adalah 85 anak dengan rincian pria sejumlah 84 orang dan wanita 1 orang.
"Untuk usianya yang 15 sampai 17 tahun ada 63 anak , usia 18 tahun ada 22 anak. Untuk anak yang 18 tahun seharusnya sudah berpindah ke lapas dewasa, namun mengingat mereka masih berkeinginan kuat untuk mengenyam pendidikan dan masih akan kita didik terlebih dahulu, sehingga pemindahan ke lapas dewasa masih kita pending sampai mereka menyelesaikan pendidikannya," jelas Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.