Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Seragam Terkena Lumpur, Puluhan Siswa SD Tanam Mangrove di Pesisir Pantai Donggala

Kompas.com - 27/07/2022, 10:27 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DONGGALA, KOMPAS.com - Puluhan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, turun ke lokasi penanaman bakau atau mangrove. Tepatnya di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa.

Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia tanggal 26 Juli.

Saat air laut tengah surut, puluhan pelajar itu menanam bibit mangrove ke lahan yang disediakan. Dengan semangat tinggi para siswa SD ini terjun ke lokasi tanpa beralas kaki.

Satu demi satu bibit mangrove itu ditanam dan diikatkan ke potongan bambu yang sudah ditancapkan sebelumnya. Tujuannya untuk menjaga agar bibit mangrove tak tersapu ombak saat air laut pasang.

Baca juga: 55 Persen Hutan Mangrove di Kepri Rusak

Para siswa SD itu juga tampaknya tak peduli seragamnya terkena lumpur.

Salah satu pelajar SDN 15 Donggala, Moh Risky (12) mengaku bisa mendapat pelajaran dari aksi menanam mangrove ini. Risky juga paham mengapa mangrove ini harus dilestarikan

"Untuk menahan ombak," begitu kata Risky, Selasa (26/7/2022).

Manajer Program Ekosistem Kelautan Yayasan KEHATI, Toufik Alansar mengatakan, pentingnya menjaga mangrove dan melestarikannya. Menurutnya banyak kajian menyatakan bahwa selain mencegah abrasi, mangrove sangat efektif dalam meredam terjangan tsunami.

Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli 2022, Yayasan KEHATI bersama Komunitas Sahabat Mangrove Tanjung Batu, Pejuang Mangrove Kabonga Kecil dan Pemerintah Donggala menanam bibit mangrove di lahan seluas 1 hektar di perairan Teluk Palu Donggala.

“Walaupun berangkat dari mitigasi bencana, program konservasi mangrove ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat lain bagi keberlangsungan mahluk hidup, terutama masyarakat sekitar,” ujar Toufik Alansar.

Toufik menambahkan bahwa banyak manfaat yang dapat dirasakan dari program ini di beberapa tahun ke depan. Secara fisik, keberadaan hutan mangrove di pesisir merupakan sabuk hijau yang melindungi daratan dari bahaya erosi, abrasi, mengurangi aktivitas pasang surut air laut, dan menahan gelombang air laut dan tiupan angin.

Selain itu, secara ekologi dapat mengembalikan fungsi-fungsi ekosistem hutan mangrove sebagai daerah pembiakan (spawning ground) dan daerah pembesaran (nursery ground) bagi sejumlah biota laut seperti udang, ikan, kepiting dan kerang–kerangan.

Hal terpenting, program konservasi mangrove merupakan bagian dari program mitigasi perubahan iklim dan pembangunan rendah karbon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com