Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Dukung Program Riau Hijau, Gubernur Syamsuar Tanam 200.000 Bibit Mangrove di Bengkalis

Kompas.com - 26/07/2022, 16:14 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar mencanangkan penanaman 200.000 bibit mangrove di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Selasa (26/7/2022).

Dalam kegiatan yang bertepatan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia itu, ia juga meluncurkan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Riau untuk mendukung gerakan Riau hijau.

“Selamat Hari Mangrove Sedunia. Saya rasa ini memang telah menjadi komitmen kami bersama untuk menjadikan Riau hijau,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (26/7/2022).

Syamsuar mengatakan, pihaknya telah berkomitmen terhadap daerah penghijauan pada saat melakukan pertemuan di Bali bersama Bappenas beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan bahwa Riau akan siap untuk dijadikan paru-paru dunia.

Baca juga: Hutan Tropis sebagai Paru-Paru Dunia

“Pada saat pertemuan dengan Bappenas di Bali lalu, jadi kami sudah punya komitmen dengan hal itu sehingga tentunya ini juga bisa dijadikan Riau sebagai paru-paru dunia,” jelas Syamsuar.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa luas existing mangrove di Riau mencapai 224.895 hektar (ha).

Dengan keberadaan lahan mangrove, Syamsuar mengimbau agar tanaman tersebut harus dijaga guna mengatasi tekanan abrasi pantai. Khususnya di wilayah pesisir Riau.

“Mudah-mudahan dari komitmen kami bersama ini, kami yakin dan percaya. Apalagi didukung oleh kelompok tani hutan, ke depannya akan dapat menyelamatkan mangrove dan mempertahankannya untuk mengatasi abrasi pantai,” imbuhnya.

Sebagai informasi, kedatangan Syamsuar bersama rombongan disambut meriah oleh Bupati Bengkalis Kasmarni beserta jajarannya dan masyarakat sekitar.

Baca juga: 55 Persen Hutan Mangrove di Kepri Rusak

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bengkalis Kasmarni mengatakan, kegiatan pencanangan tanam bibit mangrove menjadi langkah strategis dalam memberikan perhatian khusus pada lingkungan.

Tak hanya perhatian khusus, menurutnya, kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan hasil mangrove menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Untuk itu, kami berpesan kepada seluruh masyarakat yang ada di sepanjang pesisir laut, ke depannya daerah ini dapat diolah menjadi langkah strategis.

Dengan pengolahan strategis, lanjut dia, mangrove akan bernilai ekonomis dalam pembangunan berbasis kawasan perdesaan serta kesejahteraan masyarakat bersama.

Sementara itu, Direktur Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (Mera) Riau, Muhammad Imram Amin berharap, pengolahan mangrove secara berkelanjutan tersebut dapat dipadukan dengan program Riau Hijau.

Baca juga: Ribuan Mangrove di Pesisir Lampung Timur Terdampak Pencemaran Limbah Hitam

Apabila program Riau Hijau berjalan, maka hal ini bisa membantu kinerja pemerintah daerah (pemda).

“Kami pun berharap dengan adanya kegiatan ini, pengolahan mangrove secara berkelanjutan bisa dipadukan dengan program Riau hijau. Untuk itu kelompok kerja mangrove dapat membantu pemda,” ujar Imram.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com