Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanggar Prosedur Saat Tangkap Pencuri, Sejumlah Polisi di Dompu Diperiksa

Kompas.com - 26/07/2022, 13:41 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Sejumlah personel Kepolisian Resor (Polres) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), diperiksa terkait penangkapan terhadap pelaku pencurian ponsel berinisial Ta (25). Sejumlah polisi yang terlibat dalam penangkapan itu diduga menyalahi standar operasional prosedur.

Ta yang merupakan warga Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, ditembak dengan alasan berusaha kabur saat digiring menuju Mapolres.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal terungkap adanya dugaan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh personel yang terlibat dalam penangkapan. Mereka tidak menggunakan borgol saat menangkap Ta sehingga Ta berusaha kabur dan berujung pada penembakan.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Meteorologi, Kejari Dompu Tunggu Penghitungan Kerugian Negara

"Anggota ini lagi kita periksa untuk mendalami kejadian dan dugaan pelanggaran SOP. Kesalahan prosedurnya kenapa tidak diborgol, padahal borgol itu ada, sehingga pelaku berusaha kabur," kata Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, Selasa (26/7/2022).

Iwan menjelaskan, penangkapan itu berlangsung pada Senin (18/7/2022) sore di rumah Ta. Saat ditangkap, Ta tidak melakukan upaya perlawanan.

Baca juga: Pria Asal Dompu Sewa Mobil untuk Curi 5 Ekor Kambing di Bima

Ta kemudian digiring ke Mapolres menggunakan mobil yang diiringi beberapa personel dengan mengendarai sepeda motor. Saat itu, tangan korban hanya dijerat menggunakan ikat pinggang.

Dalam perjalanan, mobil yang membawa pelaku tiba-tiba berhenti untuk menunggu personel lainnya.

"Saat itulah kejadiannya, upaya melarikan diri dan memang tidak diborgol sama anggota. Melawan sehingga dilumpuhkan," jelasnya.

Iwan Hidayat mengungkapkan, Ta merupakan residivis kasus pencurian dan kepemilikan senjata api rakitan yang baru beberapa bulan keluar penjara. Terakhir, ia terlibat kasus pencurian ponsel milik salah seorang warga.

Terkait dugaan bahwa Ta ditembak dalam kondisi tangan diborgol dan mata ditutup, Iwan dengan tegas membatahnya.

"Itu tidak kita temukan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com