BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Fenomena embun es di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II A Ahmad Yani Semarang Sutikno menjelaskan, pada saat puncak kemarau memang umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering.
"Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin dari pada suhu udara musim hujan," kata Sutikno melalui keterangan resmi, Selasa (26/7/2022).
Selain itu, kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
Baca juga: Embun Es Selimuti Dieng Selama 2 Hari, Suhu Pagi Ini Minus 1 Derajat Celsius
Pada kondisi puncak kemarau saat ini di Jawa, beberapa tempat yang berada pada ketinggian, terutama di daerah pegunungan, diindikasikan akan berpeluang untuk mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat celsius.
Hal itu disebabkan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dari pada dataran rendah sehingga sangat cepat mengalami pendinginan. Dalam hal ini lebih lebih pada saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.
Uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari. Kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput.
"Air embun yang menempel di pucuk daun atau rumput akan segera membeku yang disebabkan karena suhu udara yang sangat dingin, sehingga terjadilah embun beku di daerah tersebut," jelas Sutikno.
Selain Dieng, beberapa tempat di Indonesia yanh pernah dilaporkan mengalami fenomena ini, yaitu Gunung Semeru dan pegunungan Jayawijaya, Papua.
"Kejadian embun es merupakan fenomena yang dapat terjadi dan biasa terjadi tiap tahun," ujar Sutikno.
Diberitakan sebelumnya, fenomena embun es kembali menyelumuti kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022) pagi.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Wisata Dieng Sri Utami mengatakan, kemunculan embun es ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya fenomena serupa terjadi, Senin (25/7/2022) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.