KOMPAS.com - Anggota DPR Dedi Mulyadi menyulap kampung halamannya, Lembur Pakuan, di Subang, Jawa Barat, menjadi obyek wisata budaya.
Berbagai pegelaran seni budaya dilaksanakan di Lembur Pakuan.
Terbaru, ia menggelar festival budaya "Kirab Pusaka Ki Jaga Rasa Mulang" pada Sabtu (23/7/2022) malam.
Acara tersebut dihadiri ribuan warga yang sebagian berasal dari luar daerah.
Festival budaya yang baru pertama kali digelar ini dimulai dengan iring-iringan atau kirab tiga kereta kencana yang dipimpin oleh kereta Ki Jaga Rasa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Menangis Saat Melepas Sapi-sapinya untuk Dikurbankan
Tiga kereta kencana ini diarak dari mulai halaman kantor Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.
Setiap kereta kencana ditarik oleh empat ekor kuda berukuran besar dan gagah yang dikendalikan oleh seorang kusir yang mengenakan pakaian ala kerajaan.
Sementara itu, Dedi Mulyadi yang merupakan inisiator festival tampil dengan pakaian dan iket serba putih. Ia naik seekor kuda besar berwarna putih tepat di belakang Ki Jaga Rasa.
Disusul kemudian dua kereta kencana lain dan iring-iringan belasan kuda yang ditunggangi oleh pria berpakaian ala kerajaan.
Di antara iring-iringan tersebut turut ikut dua anak laki-laki Dedi Mulyadi, yaitu Maula Akbar Mulyadi Putra dan Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip Mulyadi Putra.
Usai iring-iringan kereta kencana dan penunggang kuda, peserta festival yang merupakan ragam kebudayaan Nusantara turut mengikuti hingga semuanya finis di Bale Pamanah Rasa yang berada di Lembur Pakuan yang berjarak sekitar satu kilometer.
Sesampainya di Bale Pamanah Rasa iring-iringan peserta festival tampil menghibur warga yang sudah antusias datang sejak siang hari.
Pertunjukan seni mulai dari genye, surak Ibra, degig, sisingaan, kuda renggong, ondel-ondel, reog ponorogo, tari topeng, hingga drama tari dari Bali sukses menghipnotis mata penonton.
Setelah dihibur oleh sejumlah pertunjukan seni budaya tersebut festival dilanjutkan dengan acara puncak, yakni masuknya Ki Jaga Rasa dan dua kereta kencana lainnya ke Bale Pamanah Rasa.
Tiga kereta kencana yang semula ditarik oleh kuda itu dilepas. Kemudian kereta diarak dan didorong oleh sejumlah orang dengan diiringi penari hingga akhirnya masuk ke Bale Pamanah Rasa.