Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Kejari Palopo Tewas saat Unjuk Rasa, 11 Mahasiswa Jadi Tersangka

Kompas.com - 23/07/2022, 21:57 WIB
Amran Amir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Polres Palopo menetapkan 11 mahasiswa sebagai tersangka atas tewasnya satpam Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo saat unjuk rasa. 

Seperti diketahui, seorang satpam tertimpa pagar saat aksi unjuk rasa mahasiswa berlangsung hingga akhirnya meninggal. 

 

Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal mengatakan, dari 11 mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya masuk daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Pemeriksaan Jejak Elektronik: Brigadir J Diancam Dibunuh Sejak Juni 2022

Penanganan perkara ini sekarang memasuki tahap penyidikan. Pihaknya sudah melakukan upaya paksa berupa penangkapan dan penahanan serta menyita barang bukti.

“Yang ditetapkan tersangka ada 9 orang, masing-masing PC, Y, IP, S, A, AD, YP, R, dan W. Sementara yang jadi DPO yakni  ADE dan KE," kata Akhmad Risal, saat konferensi pers di Mapolres Palopo, Sabtu (23/7/2022) sore.

Akhmad mengungkapkan, untuk 9 tersangka sudah ditahan. Sedangkan yang DPO dilakukan pengejaran.

Para tersangka dikenakan pasal 170 dengan ancaman hukuman 12 tahun, pasal 358 dengan ancaman hukuman 4 tahun dan pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun dan Juncto Pasal 55 dan 56. 

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dalam kejadian tersebut termasuk video saat terjadi aksi saling dorong.

Baca juga: LPA Sebut Ada Siswa SMP di Jabar Berperilaku Menyimpang pada Hewan dan Merekamnya

“Untuk bukti video nanti akan tergambar saat di penuntutan. Barang bukti yang diamankan berupa bahan bakar jenis Pertamax 1 botol, 2 unit Mikropon,  sound system, 1 buah ban bekas dan sebuah kendaraan Pickup yang digunakan mengangkut mahasiswa,” ucap Akhmad Risal.

Tersangka Tidak Dihadirkan

Sayangnya dalam konferensi pers yang digelar Polres Palopo tidak ada satupun tersangka yang dihadirkan.

“Begini, kita melihat jangan sampai ada hal yang kita tidak inginkan, jangan sampai ada efeknya ke tersangka itu sendiri maupun keluarga itu,” ujar Akhmad Risal.

Keluarga korban yang juga mengikuti kegiatan itu sempat menangis memohon kepada polisi untuk melihat langsung para tersangka.  

Baca juga: Buntut Tewasnya Satpam Kejari Palopo dalam Demo Anarkis, Kampus Unanda Diserang OTK

“Mohon izin pak Kapolres, pak Dandim, terus terang saya tidak sanggup bicara pak, kami cuma ingin smapaikan dari pihak keluarga bahwa yang kami dengar katanya sudah ada yang tertangkap jadi kami minta kalau ada pelaku yang belum tertangkap dan terlibat tolong segera diselesaikan karena kami tidak jamin juga,” tutur Rafid, keluarga korban.  

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kejaksaan Negeri Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (21/7/2022) siang berujung ricuh.

Kejadian itu mengakibatkan dua orang satpam tertimpa pagar, satu orang meninggal dunia.

Aksi mahasiswa ini menuntut penuntasan sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejari Palopo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com