Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Rangkasbitung Tertahan 1 Jam, Penumpang Jalan Kaki 1 Kilometer

Kompas.com - 23/07/2022, 21:10 WIB
Acep Nazmudin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Rangkasbitung mendadak terhenti dalam perjalanan menuju Stasiun Rangkasbitung. Akibatnya penumpang tertahan di dalam gerbong dengan kondisi listrik dan pendingin udara mati.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Penuturan penumpang, rangkaian KRL berhenti sekitar satu kilometer menuju Stasiun Rangkasbitung.

Satu di antara penumpang dalam KRL tersebut adalah Yuni Septiati. Dia mengira awalnya kereta terhenti karena menunggu sinyal masuk stasiun.

Baca juga: Terinspirasi Citayam Fashion Week, Brand Lokal Bandung Inisiasi Braga Fashion Week

“Biasanya memang berhenti di sana, tapi ini lama sekali, ditunggu 15 menit sampai setengah jam gak jalan-jalan juga,” kata Yuni kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (23/7/2022).

Satu jam kemudian, sambung dia, belum ada tanda-tanda kereta akan jalan. Selain itu tidak ada pengumuman dari petugas.

Hingga akhirnya penumpang dari gerbong belakang merangsek ke gerbong wanita mencari masinis untuk menanyakan penyebab kereta terhenti.

“Petugas bilang ada gangguan sinyal. Kondisi di dalam kereta sudah pengap, anak-anak nangis karena panas, banyak yang kebelet pengin buang air,” kata Yuni.

Baca juga: Bus Cikarang-Rangkasbitung Terguling di Lebak, Lima Orang Terluka

Yuni mengatakan penumpang tidak boleh keluar dari kereta, namun diperbolehkan buka jendela.

“Tapi para lelaki ngotot minta turun, ingin jalan kaki saja ke Stasiun, akhirnya setelah debat diperbolehkan dengan syarat tap out dulu ke Stasiun Rangkasbitung,” beber dia.

Para penumpang kemudian turun dari rangkaian KRL sekitar pukul 17.30 WIB dan jalan kaki ke Stasiun Rangkasbitung sekitar 1 kilometer.

“Para penumpang termasuk perempuan, anak-anak jalan kaki ke stasiun menyusuri rel,” kata Yuni.

Baca juga: Menyambi Perajin Batik, Guru SD di Lebak Raih Omzet Rp 150 Juta Per Bulan

Penumpang lain, sambung Taufik, sempat resah saat terjebak di dalam KRL. Pasalnya dia hendak melanjutkan perjalanan ke Serang menggunakan KA lokal dengan transit di Stasiun Rangkasbitung.

“Tadinya takut telat, sudah pasrah ketinggalan kereta tapi ternyata KA lokal telat juga karena ada kendala,” kata dia.

Serupa dengan Yuni, Taufik juga berjalan kaki dari KRL terhenti hingga Stasiun Rangkasbitung.

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan mengungkapkan, perjalanan KRL terhenti karena ada kendala teknis Listrik Aliran Atas (LAA) pada lintas Citeras–Rangkasbitung.

Kendala tersebut menyebabkan perjalanan KRL dari Stasiun Citeras-Rangkasitung begitupun sebaliknya tidak bisa melintas.

Proses perbaikan kendala tersebut selesai pukul 17.38 WIB. Setelah itu perjalanan kembali normal.

“KAI Commuter memohon maaf atas kendala perjalanan KRL yang sempat terjadi pada Sabtu Sore (23/7) sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Leza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com