Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sobirin yang Tak Roboh Meski Empat Kali Ditembak Polisi: Enggak Punya Jimat, Enggak Ada Amalan

Kompas.com - 23/07/2022, 15:37 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Polisi biasanya akan berusaha melumpuhkan pelaku kejahatan yang berupaya melarikan diri atau melawan dan mengancam keselamatan petugas.

Salah satu cara untuk melumpuhkan pelaku adalah dengan menembak ke bagian tubuh, seperti kaki, paha, atau tangan.

Dalam banyak kejadian, para tersangka akan langsung tumbang usai terkena timah panas dari polisi, dan ia pun segera dibawa ke rumah sakit atau langsung ke kantor kepolisian untuk menjalani pemeriksaan.

Akan tetapi, cerita itu tidak berlaku bagi Sobirin. Kisahnya berbeda dengan yang dialami oleh banyak pelaku kejahatan yang terpincang-pincang saat digelandang ke kantor polisi.

Sobirin, warga Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), yang merupakan tersangka kasus pencurian sepeda motor di wilayah Pasuruan, Jatim, itu dua kali disergap oleh polisi.

Baca juga: Melacak Jejak Kopda M yang Hilang Sehari Setelah Istrinya Ditembak, Kini Sosoknya Diburu Petugas

Dalam dua kali penyergapan itu, empat peluru polisi berhasil menembus betis, paha, dan lengan Sobirin. Akan tetapi, bukannya roboh, Sobirin justru masih bisa berlari dan meloloskan diri.

Penjelasan polisi

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardoni mengakui bahwa sosok Sobirin memang cukup sulit ditangkap.

Sobirin beserta komplotannya merupakan tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor. Selain itu, mereka pun diduga sebagai dalang di balik hilangnya sapi ternak milik warga di wilayah Pasuruan.

Lintar menceritakan, dalam dua kali penyergapan yang berlangsung pada tahun 2015 dan 2018 itu, Sobirin selalu berhasil lolos meski tubuhnya telah terluka akibat peluru polisi.

"Dia ditembak 4 kali, karena melawan. Tahun 2015 dan 2018 (kena di Lengan) di Puspo, Pasuruan. Dia beraksi di Sidoarjo, terakhir," kata Lintar di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Anggota TNI Kopda M Dicari Komandan Batalyon, Hilang Pasca Istrinya Ditembak di Semarang

Sobirin Cs pun diketahui pernah mencuri mobil pick-up pada malam hari di kawasan Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

"Dia mencuri Sapi di Palangsari, Pasuruan. Kalau mencuri pikap di Sidoarjo," ujar Lintar.

Mengaku tak punya jimat

Sobirin yang kini telah berhasil ditangkap pihak kepolisian mengaku tidak memiliki jimat dalam bentuk apa pun. Dia juga menyatakan bahwa tidak ada amalan yang dilakukannya.

"Enggak punya. Enggak ada amalan. Ditembak 4 kali (yang menembus kulit). Iya masih bisa lari. Saking takutnya, bikin bisa lari," kata Sobirin di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Jumat (22/7/2022).

Sobirin pun menjelaskan, dia mengobati luka yang disebabkan timah panas polisi itu dengan menggunakan obat herbal yang diraciknya sendiri.

"Saya berobat sendiri, pakai ramuan Binahong. Iya diobati sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com