KOMPAS.com - Sebanyak enam orang diduga intelijen asing wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022).
Keenam orang tersebut ditangkap oleh Satuan Tugas Marinir Ambalat XXVIII TNI Angkatan Laut, Rabu (20/7/2022).
Dalam penangkapan itu, TNI AL mengamankan sejumlah barang bukti berupa foto-foto aset militer yang ada di Sebatik Utara.
Baca juga: Setelah Disuntik, Anak Saya Menangis, Badannya Membiru, lalu Meninggal
Namun demikian, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta menemukan sejumlah kejanggalan dari aksi keenam orang yang diduga intelijen asing tersebut.
Baca juga: Latihan Perang, TNI AL Cari dan Ledakkan 5 Ranjau Laut di Selat Riau
Pasalnya, apabila memang keenam orang itu melakukan aksi spionase atau pengintaian, tekniknya sangat serampangan.
Dirinya justru menduga ada intensi pengalihan sasaran yang dilaukan para terduga intelijen tersebut.
Baca juga: Terlibat Perdagangan Sabu, Eks Kanit Intel di Kaltara Dihukum 6 Tahun Penjara
"Terkesan serampangan dan tidak terlatih, saya justru melihat ada potensi untuk misi pengalihan perhatian. Namun hal ini harus didalami kembali oleh aparat keamanan terkait," katanya kepada Kompas.com.
Selain itu, misi intelijen selalu meminimalisir untuk terbongkar oleh aparat wilayah sasaran.
Upaya penyamaran, katanya, seharusnya dilakukan secara sempurna dan tak terlacak.
"Dalam kasus ini, keenam orang itu justru tertangkap saat bergerombol. Hal ini juga perlu mendapat perhatian," tegasnya.