Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris, SDN 2 Trusmi Wetan Cirebon Tak Dapat Siswa Baru Satu Pun

Kompas.com - 22/07/2022, 09:29 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

CIREBON, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri 2 Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tidak mendapatkan peserta didik baru di Tahun Ajaran 2022.

Satu orang siswa yang sebelumnya sudah mendaftar, pindah ke sekolah lain karena tak ada teman. Pihak sekolah menerima kenyataan tidak memiliki siswa siswi kelas satu di tahun ini.

Di saat sekolah lain sudah memulai kegiatan belajar, kondisi kelas satu SDN 2 Trusmi Wetan sepi. Ruang kelas satu yang seharusnya sudah memulai kegiatan belajar mengajar , tidak ada kegiatan sama sekali.

Baca juga: Disdik Jabar Buka Sekolah Gratis di 25 SMA/SMK Swasta untuk Warga Miskin, Ini Syaratnya

Ini terjadi bukan karena ada kegiatan di luar ruang kelas ataupun libur. Tapi justru, ruang kelas satu ini sepi karena tidak ada satupun siswa-siswi yang masuk kelas ini.

Kusnadi, guru kelas IV SDN 2 Trusmi Wetan menyampaikan, pemilihan SD berdasarkan orangtuanya masing-masing. Mereka bebas memilih sekolah untuk anak-anaknya dan tahun ini tidak ada siswa baru satu pun. 

“Tahun ini, tidak ada. Tidak ada yang ke sini. Yang positif sudah masuk ke sekolah ini satu siswa. Tapi karena tidak ada temannya, pindah ke SDN 3 Trusmi Wetan,” kata Kusnadi kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Sejumlah SD Sepi Peminat, Disdik Kota Bandung Akan Perpanjang Masa PPDB Online

Orangtua siswa, sambung Kusnadi, beralasan, agar si anak memiliki teman belajar agar lebih semangat. Pihak sekolah menghargai keputusan orangtua siswa untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Kunadi menambahkan, kondisi sepi peminat ini sudah terjadi sejak tahun-tahun lalu. Tahun lalu, siswa kelas satu hanya ada 6 orang pelajar. Mereka kini duduk di kelas dua.

Siswa kelas IV yang diampu Kusnadi, berjumlah 16 siswa. Siswa kelas VI berjumlah 15 orang. Rata-rata tiap kelas memiliki jumlah siswa kurang dari hitungan ideal rombongan belajar yang berjumlah sekitar 20-30 siswa-siswi.

Ronianto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, membenarkan kondisi tersebut. Dinas pendidikan akan me-merger atau menggabung 215 sekolah.

Baca juga: KPAID Laporkan Kasus Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dipaksa Teman-temannya Setubuhi Kucing

 

Sekolah-sekolah yang digabung adalah sekolah yang memiliki siswa sedikit dan juga berdekatan dengan sekolah lain.

“Tujuannya agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif. Selain itu, penggabungan akan membantu efektivitas belanja anggaran,” kata Ronianto kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (21/7/2022)

Hingga kini, Dinas Pendidikan Cirebon terus mendata sekolah-sekolah yang memiliki jumlah siswa sedikit.

Pendataan ini juga menjadi landasan Dinas Pendidikan Cirebon menggabungkan sekolah sekaligus laporan pada pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com