HALMAHERA SELATAN, KOMPAS.com- Tim gabungan melakukan segala upaya untuk menemukan para korban KM Cahaya Arafah yang tenggelam di perairan Tokaka, Gane Barat, Halmahera Selatan.
Tim bahkan menyelam hingga menemukan sejumlah korban di kedalaman 45 meter.
Saat tenggelam pada Senin (18/7/2022), kapal dengan rute Ternate-Halmahera Selatan tersebut diketahui membawa 66 orang penumpang.
Baca juga: KM Cahaya Arafah Berpenumpang 66 Orang Tenggelam di Perairan Tokaka, 10 Jenazah Dievakuasi
Kabar tenggelamnya KM Cahaya Arafat diumumkan oleh Kepala KSOP Pelabuhan Kelas II Ternate Agustinus pada Selasa (22/7/2022).
Mulanya, kata Agustinus, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Bastiong Ternate pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 08.12 WIT.
Baca juga: Kapal Berpenumpang 66 Orang Tenggelam di Perairan Tokaka Halmahera Selatan
"Dan pada pukul 18.12 WIT diinformasikan tenggelam di perairan Tokaka, Pulau Halmahera Selatan akibat dihantam gelombang laut," ujar dia, seperti dilansir dari Antara.
Agustinus menyatakan, kapal dalam kondisi layak berlayar dan tenggelam sekitar 100 meter dari bibir pantai di perairan Desa Samo menuju Desa Tokaka.
Saat itu sekitar 13 orang penumpang dinyatakan masih hilang. Sedangkan penumpang yang selamat dievakuasi oleh Kapal KPLP KNP 2375 Tidore.
Baca juga: 10 Jenazah Korban Tenggelamnya KM Cahaya Arafah Ditemukan
Sebanyak 13 kapal dikerahkan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate Maluku Utara serta tim SAR gabungan.
Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan personel serta tim penyelam. Mereka diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman menjelaskan, 13 kapal itu yakni KN SAR 237 Pandudewanata, KP Gamalama, KAL Tidore.
Baca juga: Banjir di Halmahera Selatan, 1.155 Warga Mengungsi