Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan Pencemaran Sungai Gandekan Magelang, Pabrik Siap Ganti Rugi Warga Terdampak

Kompas.com - 20/07/2022, 17:14 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Pabrik atau perusahaan sabun yang disebut sebagai sumber pencemaran di sungai Gandekan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah, bersedia bertanggungjawab dengan mengganti rugi warga terdampak. 

Warga yang terdampak adalah para peternak ikan di sepanjang sungai.

Ribuan ekor ikan mendadak mati akibat pencemaran yang muncul pada Kamis (14/7/2022) itu. 

"Kami sudah menghubungi pihak yang diduga menjadi penyebab pencemaran ini, mereka kooperatif, beriktikad baik, siap bertanggung jawab," terang Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Irwan Adhi Nugroho, Rabu (20/7/2022). 

Baca juga: Pemkot Magelang Uji Laboratorium Air Sungai yang Mendadak Berbusa hingga Sebabkan Ribuan Ikan Mati

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan lurah setempat untuk mendata kerugian warga.

Ia berharap, warga tenang karena persoalan ini dipastikan selesai dan mereka akan mendapatkan hak-haknya. 

Irwan berujar, penyelesaian tidak sekadar memberikan ganti rugi tapi juga solusi bagi warga terdampak di masa yang akan datang.

Pihaknya telah menyiapkan skema penyelesaian kasus ini sampai tuntas. 

Di sisi lain, perusahaan yang sudah melakukan kelalaian ke depan berkomitmen tidak akan mengulangi lagi.

Bagaimanapun juga, perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun silam itu telah menyerap tenaga kerja sehingga membantu mengurangi pengangguran di Kota Magelang. 

"Ini restorative justice, dimana ada 2 hal penting yakni warga tidak bergejolak, mereka terpenuhi hak-haknya dan perusahaan yang lalai tidak akan mengulangi lagi," tandas Irwan.

Baca juga: Sungai di Kota Magelang Mendadak Berbusa, Ribuan Ikan Budidaya Warga Mati

Dijelaskan Irwan, limbah yang mengalir di Sungai Gandekan berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan tersebut. IPAL yang baru dibangun pada 2020 itu tidak beroperasi dengan baik sehingga limbah terbuang ke sungai. 

"Mereka punya IPAL saja sudah bentuk komitmen mereka, kemungkinan saat menjalankan masih "trial and eror", ini sedang "eror", belum paham SOP," imbuh Irwan. 

Meskipun investigasi sudah selesai, namun Irwan belum dapat menyebutkan kandungan zat yang terkandung pada limbah. 

Irwan mengungkapkan, perusahaan itu sudah berdiri lama. Sebelum memiliki IPAL mereka membuang limbah ke lokasi lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com