Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Sejumlah Kejanggalan Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang

Kompas.com - 20/07/2022, 15:56 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polrestabes Semarang menemukan sejumlah kejanggalan pada kasus penembakan istri anggota TNI di Jalan Cemara, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, pelaku penembakan istri anggota TNI tersebut terlihat tidak terlatih dan seperti warga sipil.

"Pelaku penembakan ini tidak terlatih dan hanya warga sipil biasa," jelasnya saat dihubungi, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Polisi Ungkap Rute yang Dilalui Pelaku Setelah Menembak Istri Anggota TNI di Semarang

Dia mencontohkan, saat pelaku menunggu korban terlihat para pelaku berjalan secara liar dan mencurigakan. Hal itu bisa dibaca melalui gestur pelaku.

"Gestur tubuh pelaku menunjukkan kalau pelaku tak terlatih," kata dia.

Irwan juga menyoroti cara pelaku memegang pistol. Pelaku yang berboncengan itu terlihat tidak melakukan kuda-kuda dengan baik saat melakukan penembakan.

"Mungkin tembakannya meleset karena dia tersentak," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan menjelaskan kronologi penembakan tersebut.

Sekitar pukul 11.35 WIB dua orang tersangka sudah memasuki area tempat kejadian perkara.

"Mereka berdua menggunakan sepeda motor Ninja hijau mengarah turun dan standby di pertigaan jalan dekat pos ronda," jelasnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Senjata yang Digunakan Pelaku Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang

Tak berselang lama disusul dua tersangka yang lain mengendarai sepeda motor Honda Beat Street warna hitam.

"Mereka memantau rumah korban dari pertigaan jalan dekat pos ronda pukul 11.38 WIB, " kata dia.

Pada waktu yang sama, korban juga keluar dari rumah menjemput anaknya kemudian disusul oleh tersangka mengendarai Honda Beat dan disusul lagi oleh dua tersangka lagi menggunakan sepeda motor Ninja.

"Sekitar 11.47 WIB korban kembali ke rumah, dia diikuti oleh tersangka yang mengendarai sepeda motor ninja dan meletuskan tembakan yang pertama menggunakan senjata api," tambahnya.

Di waktu yang berdekatan, tersangka kembali lagi dengan berputar balik ke arah korban dan meletuskan senjata api yang kedua.

"Dari rekaman CCTV melewati Masjid Al Muhajirin kemudian mengarah ke Jalan Tusam atau ke Jalan Kafer Raya dan Tersangka pengendara Honda beat tak terlihat di CCTV," ungkapnya.

Sampai saat ini, pihaknya sudah mengumpulkan beberapa barang bukti seperti 2 proyektil, 2 selongsong, pakaian dalam, 1 baju korban warna oranye dan 1 kaos korban warna kuning.

"Kita juga sudah memeriksa beberapa saksi yang ada di lokasi kejadian," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com