PASANGKAYU, KOMPAS.com – Kematian puluhan ekor sapi secara mendadak di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, jadi perhatian tim terpadu Provinsi Sulawesi Barat.
Tim menduga, kematian sapi-sapi yang terjadi dalam sepekan terakhir diduga karena terserang virus Jembrana.
Karena itu, tim bersama dokter hewan dari Pasangkayu, Balai Besar Veteriner Maros, TNI-Polri, serta penggembala berupaya mencegah penyebaran virus ini.
Baca juga: Seekor Sapi Mati karena PMK, Dispangtan Salatiga Minta Panitia Idul Adha Selektif Pilih Hewan Kurban
Tim gabungan menggelar rapat di kantor Desa Makmur Jaya, guna mengetahui informasi disertai gejala dan ciri yang menyebabkan sapi tersebut mati mendadak.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, Amri Ekasakti turun langsung memantau sapi itu.
Menurutnya, pemantauan merupakan perintah langsung dari gubernur setelah mendapatkan kabar kematian puluhan sapi di Pasangkayu.
“Gubernur telah memerintahkan untuk membentuk tim penanggulangan penyakit Jembrana yang ditemukan di Pasangkayu. Saat ini tim tengah melakukan berbagai langkah pencegahan agar penyakit tersebut tidak meluas ke tempat lain," jelas Amri.
Rencananya, dari hasil pantauan tersebut nantinya akan dilakukan berbagai upaya antisipasi penyebaran virus hewan, termasuk melakukan pemetaan dan karantina hewan.
Selain itu, sapi-sapi warga di Pasangkayu juga akan disuntik vitamin secara massal, penyemprotan disinfektan, fogging pada media penyebaran virus, dan vaksinasi hewan.
Berdasarkan data sementara yang didapatkan Kompas.com, sudah 77 ekor mati dalam periode Mei sampai Juli 2022.
Dokter hewan dari Balai Besar Veteriner Maros, drh Rezona Pratiwi menjelaskan, dari sampel yang didapat, hewan ternak itu positif terinfeksi virus Jembrana.
Rezona menjelaskan, ciri-ciri sapi yang terkena virus Jembrana umumnya keluar keringat darah pada pori-pori. Sedang media penyebarannya bisa melalui gigitan nyamuk, atau jarum suntik.
Baca juga: 3 Ekor Sapi Mati Mendadak, Pemkab Simalungun Tunggu Distribusi Vaksin PMK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.