KOMPAS.com - Banjir dan longsor menerjang Bogor dan Garut di Jawa Barat setelah kawasan itu diguyur hujan siang dan malam.
Di Kota Bogor, banjir dan longsor terjadi di 12 lokasi. Satu orang dikabarkan tewas tertimbun.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor, banjir terjadi di 10 titik lokasi. Sementara longsor menerjang enam lokasi. Selebihnya adalah bangunan roboh di lima lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio mengatakan, bencana alam tersebut terjadi pada Jumat (15/7/2022) malam.
Bencana banjir, lanjut Theofilo, terjadi di 10 titik yang tersebar di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal, dan Bogor Utara.
Baca juga: Hujan Deras di Kota Bogor Picu Banjir dan Longsor, 1 Orang Tewas Tertimbun
Lokasi banjir tersebut meliputi:
- Perumahan Green View RT02RW10 Kelurahan Situgede; RT 01 RW 01 Kelurahan Margajaya; RT 03 RW 08 Kelurahan Semplak.
- Kampung Pabuaran RT 02, 03 RW 03 Kelurahan Cibadak; RT 03 RW 11 Kelurahan Tanah Baru; Komplek Bukit Cimanggu City Blok W3 No 1 Kelurahan Mekarwangi dan; Komplek Bukit Mekarwangi Residence, Kelurahan Mekarwangi.
- RT03 RW 06 Kelurahan Kencana; RT 04 RW 16 Kelurahan Tegal Gundil; dan Taman Sari Persada, Kelurahan Cibadak.
Lalu bencana longsor terjadi di enam titik, yakni Kampung Got RT 02 RW 08 Kelurahan Curug, Bogor Barat. Kemudian RT 03 RW 01 Kelurahan Cibadak.
Tanah longsor susulan terjadi di RT 01 RW 03 Kelurahan Semplak dan Kampung Munjul RT 02 RW 06 Kelurahan Kayu Manis.
Selanjutnya di RT 02 RW 01 Kelurahan Genteng, Bogor Selatan dan tanah longsor di Kampung Jawa RT 02 RW 07 Kelurahan Situ Gede, Bogor Barat.
Satu korban meninggal dunia atas nama Manah (52) karena tertimbun material dinding yang ambrol di belakang rumahnya.
Menurut Theo, proses evakuasi jasad korban memakan waktu cukup lama karena posisi korban terjepit tembok yang cukup besar, sehingga ruang manuver petugas pun sangat terbatas.
"Di lokasi ini ada rumah yang tertimpa longsoran dari rumah yang lain. Di mana rumah yang satu itu lebih tinggi posisinya sehingga ada rembesan air atau aliran air yang mengakibatkan runtuhnya tembok dan menimpa ke rumah (korban) yang di bawah. Sehingga tidak sempat mengevakuasi diri," ungkapnya.