Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai di Kota Magelang Mendadak Berbusa, Ribuan Ikan Budidaya Warga Mati

Kompas.com - 15/07/2022, 18:10 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga diresahkan dengan limbah mirip busa sabun yang mencemari sungai Gandekan di Kampung Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Video keberadaan limbah itu pun beredar luas di media sosial sejak Kamis, (14/7/2022) malam.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sungai kecil yang mengalir di tengah pemukiman warga itu masih dipenuhi busa-busa putih mengalir hingga ke hilir. Tampak sejumlah ikan dan belut mati di pinggir di sungai.

Baca juga: Setelah Ribuan Ikan Mati, Bupati Banyumas Minta Pengelola Waduk Mrica Pulihkan Biota Sungai Serayu

Waluyo (58) warga setempat mengatakan, limbah itu tiba-tiba muncul sejak Kamis (14/7/2022) sore. Sontak warga, khususnya yang memiliki usaha budidaya ikan di sekitar sungai, bereaksi.

"Warga yang punya blumbang (kolam) ikan ya langsung bereaksi karena banyak (ikan) yang mati. Kami langsung lapor ke kelurahan," kata Waluyo, di Kampung Tidar Campur, Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu, akan tetapi kali ini lebih parah dan banyak.

Lurah Tidar Selatan, Tenny Iis Mulyadi mengungkapkan, limbah kimia yang diduga berasal dari pabrik sabun di Kota Magelang itu telah mencemari sungai Gandekan sejak kemarin.

Akibatnya aliran sungai sepanjang ratusan meter itu berbusa dan berubah warna, bahkan ikan-ikan budidaya warga dan organisme sungai mati.

Diketahui, sungai Gandekan adalah sebagai satu-satunya sumber air budidaya ikan di kelurahan setempat.

Baca juga: Fenomena Air Sungai Berbusa di Gowa, Ini Hasil Pengujiannya

”Air Sungai Gandekan tercemar, berbusa, diduga karena ada sabun. Memang ikan-ikan yang ada di wilayah Kampung Tidar Campur, Salakan, dan kampung lainnya di Tidar Selatan maupun Tidar Utara terdampak, sehingga mati," kata Tenny.

Tenny memaparkan, awalnya warga menemukan aliran air Gandekan tercemar sabun, berbusa. Ikan-ikannya tidak langsung mati namun baru sore harinya banyak yang sudah mengambang.

Tenny menyebut, kawasan Tidar Selatan selama ini memang menjadi basis perikanan dan pertanian di wilayah Kota Magelang. Mudahnya teknis irigasi membuat warganya tak sedikit yang berprofesi sebagai petani maupun peternak ikan.

”Khusus yang peternak ikan ini ada yang kelompok di bawah binaan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) maupun yang pribadi. Tidak hanya kolam ikan, pemancingan milik warga juga terdampak. Saya hanya berharap, ini tidak memberikan dampak di kawasan pertanian,” ucapnya.

Hingga saat ini, laporan warga yang mengeluhkan ikan-ikan mereka mati mendadak terus bertambah di wilayah Tidar Selatan dan Tidar Utara.

Tenny menyebut, pihaknya masih mendata berapa kolam ikan, tempat pemancingan, dan usaha lain yang terkena dampak akibat tercemarnya Sungai Gandekan.

Baca juga: Selain Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati, Warga Temukan Jeroan Ternak di Kali Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com