Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolektif Hysteria, Gudang Kreativitas Anak Muda Semarang untuk Betumbuh Bersama Kota

Kompas.com - 15/07/2022, 08:10 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bertahannya seni dan kebudayaan di suatu wilayah, tak lepas dari peran suatu komunitas. Begitu pula Kota Semarang, ada satu wadah yang membantu mengembangkan geliat seni kota, Kolektif Hysteria namanya.

Komunitas yang berdiri pada 11 September 2004 ini menaungi anak-anak muda Semarang dari berbagai kelompok bidang seni.

Awalnya, Kolektif Hysteria hanyalah satu kelompok penerbitan zine (media alternatif) di bidang sastra. Namun seiring berjalannya waktu, Co-Founder Kolektif Hysteria, Adin, beserta kawan-kawannya mengubah kelompok ini sebagai komunitas berbasis seni dan budaya.

Baca juga: Pesona Wisata Sungai dan Seni Budaya di Desa Pandean Trenggalek

Bukan tanpa alasan Adin dan kawan-kawannya itu mendirikan Kolektif Hysteria. Adanya komunitas ini, diinisiasi atas dasar minimnya ruang gerak anak-anak muda Semarang pecinta seni.

Melihat isu dan kebutuhan yang berkembang, akhirnya pada 2008, Kolektif Hysteria mulai aktif melakukan diskusi, pameran, pertunjukan, pemutaran film, festival, dan tentu mengenai seni dan budaya.

Adin menuturkan, Kolektif Hysteria disebut sebagai laboratorium dan creative impact hub di Kota Lumpia. Artinya, suatu ruang yang melibatkan banyak jaringan, komunitas, dan merangkak ke banyak bidang.

"Kami selalu melakukan eksperimen terus menerus. Tidak hanya seni visual, tapi juga bentuk, artistik, dan wilayah garapan. Jadi tidak bisa diidentifikasi sebagai komunitas seni apa," jelas Adin saat ditemui Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Lebih mudahnya, tambah Adin, Kolektif Hysteria digambarkan dengan empat kata kunci. Yaitu, seni dan kreativitas, anak muda, isu kota, serta komunitas dan kolektif.

Sehingga, geliat seni yang dibangun oleh komunitas ini dapat merangkul khalayak luas.

Baca juga: Minggu Semata Wayang, Upaya Lestarikan Seni Budaya Nusantara

Lebih menarik lagi, Kolektif Hysteria memilih kota sebagai lokus utama. Menurut pria lulusan Universitas Diponegoro itu, kota memiliki isu-isu kompleks yang perlu diperhatikan dan diubah.

"Merubah kota ini melalui praktik-praktik kecil yang sebenarnya bisa diabstraksi sebagai pilot project. Karena ada kebutuhan dengan isu konten lokal, relevansi, dan signifikansi," tutur dia.

Tak heran, Kolektif Hysteria sudah masuk ke sejumlah kampung di Kota Semarang, seperti Bustaman, Petemasan, Bergota, Karangsari, Sendangguwo, Jatiwayang, dan Randusari untuk menghidupkan eksistensi seni dan kebudayaan.

“Hysteria itu tidak tumbuh di ruang kosong. Dia besar dan tumbuh di Semarang, jadi sudah sewajanya berkontribusi terhadap kota,” ucap Adin.

Tidak hanya itu, Kolektif Hysteria juga pernah melebarkan ruang kreatif ke beberapa wilayah seperti Klaten, Rembang, Tangerang Selatan, hingga Jakarta.

Baca juga: Anies: JIS Dirancang untuk Kegiatan Olahraga, Seni, Budaya, Agama, Hingga Sosial

Aksi yang dibawa ke sejumlah kampung itu, direalisasikan dengan cara berkolaborasi membuat buku, katalog, pameran, pertunjukan, seminar, diskusi panelis, membuka forum-forum kecil, hingga mengadakan festival.

"Yang penting warga terartikulasikan, apa yang menjadi keinginan mereka itu tersampaikan," jelas Adin.

Terhitung, program yang telah dilakukan Kolektif Hysteria dalam menciptakan ruang kreatif seni dan kebudayaan sudah lebih dari 1000 program.

Dengan itu, Adin, yang kini dipercaya menjadi Ketua Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Tengah, berharap, adanya aksi-aksi kecil ya g dibawa anak muda Semarang, bisa lebih mengembangkan kreatifitas dengan tidak meninggalkan ideaitas.

"Walaupun masih suram suram kukuh, sekarang Semarang sudah lebih berkembang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com