Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Sering Mati Lampu Saat Cuaca Buruk, Syaiful Ciptakan Mesin PLTA Portable

Kompas.com - 14/07/2022, 20:34 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang warga Desa Seberang, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Syaiful, menciptakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) portable.

Syaiful mengaku sering kesal dan uring uringan, karena PLN kerap kali memutus aliran listrik, terutama di saat cuaca kurang bersahabat seperti musim penghujan kali ini.

‘’Seringnya mati lampu, menjadi alasan saya membuat PLTA portable. Setidaknya bisa tetap bisa menikmati listrik tanpa mengandalkan PLN,’’ujarnya, dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Resmikan PLTA Poso, Jokowi Tegur Dirut PLN karena Masalah Perizinan

Kekesalan akan kondisi kelistrikan justru membuat Syaiful kreatif dan menelurkan karya yang bermanfaat.

Bahkan, PLTA miliknya diakui sebagai salah satu teknologi tepat guna (TTG) dan masuk nominasi ketiga dalam lomba TTG se-Kaltara 2022.

Syaiful yang mengaku hanya lulusan STM di Gunung Sari Makassar ini mengeluarkan modal sekitar Rp 11 jutaan untuk merangkai mesin PLTA portablenya.

‘’Tampilan mini dan tidak memakan banyak tempat, membuat PLTA portable cukup praktis dan efektif,’’imbuhnya.

Untuk pengoperasian PLTA miliknya, Syaiful mengandalkan inverter untuk membuat kipas atau turbin yang terpasang pada dinamo bisa berputar dan menghasilkan daya listrik.

Syaiful menjelaskan, inverter berfungsi mengubah DC ke AC dan juga mengubah tegangan. Dengan kata lain, inverter adalah adaptor daya.

‘’Mesinnya saya gunakan dinamo air, jadi sistem semprot. Turbin atau kipasnya tidak perlu harus dipasang pada air yang mengalir. Dengan inverter maka dinamo akan berputar dan setrum yang dihasilkan bisa menyalakan lampu di rumah,’’jelasnya.

Baca juga: Jokowi Meresmikan PLTA di Poso, Ungkap soal Target EBT Indonesia

Ia melanjutkan, besaran daya listrik yang dihasilkan, tentu tergantung pada kekuatan dinamo ataupun putaran kipas yang dihasilkan.

Mesin ciptaan Syaiful hanya menggunakan dinamo dengan kapasitas 1200 watt.

Namun demikian, daya yang dihasilkan sudah cukup menyalakan lampu di rumahnya yang rata- rata neon bertegangan puluhan watt.

Kincir itu pun bukannya dipasang di sungai atau di parit dengan aliran air, melainkan hanya dipasang di akuarium yang juga berukuran mini.

Menurut Syaiful, PLTA portable akan menghasilkan daya lebih maksimal jika dibuatkan kolam kecil, dengan tampungan air yang cukup.

Syaiful juga terus melakukan permbaharuan mesin ciptaannya. Ia berkeinginan mengganti dinamonya dengan dinamo bertegangan 3000 watt agar bisa kuat untuk menyalakan kipas angin ataupun kulkas.

‘’Kalau ditanya irit mana dengan tegangan listrik PLN ya mungkin lebih irit PLTA portable ya. Kan kalau PLTA portable tidak perlu BBM atau mesin diesel. Lebih praktis juga,’’kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com