Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Transisi ke Endemi, Pemprov Jabar Akan Terus Kampayekan Budaya Kebiasaan Adaptasi Baru

Kompas.com - 11/07/2022, 18:23 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) Ika Mardiah mengatakan, pihaknya akan terus mengampanyekan budaya kebiasaan adaptasi baru.

Tidak hanya itu, kata dia, Pemprov Jabar juga akan terus menginformasikan kebijakan transisi dari masa pandemi menuju endemi sebagai tindak lanjut perkembangan situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Hal itu disampaikan Ika pada menanggapi paparan Diskusi Publik Hasil Pengukuran Indeks Persepsi Pandemik Covid -19 dan Persepsi Publik Terkait Endemik Jawa Barat 2022, Jumat (8/7/2022). Adapun diskusi tersebut memaparkan hasil penelitian dari peneliti senior Inilah Digital Media (IDM) Strategic, Gilang Mahesa.

“Salah satu poin penting yang perlu digarisbawahi adalah masyarakat menaruh kepercayaan lebih kepada pemerintah. Hal itu yang menjadi modal besar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan strategis dan progresif dalam proses pemulihan kondisi pascapandemi,” jelas Ika dalam keterangan persnya, Senin (11/7/2022).

Sebagai informasi, hingga Jumat (8/7/2022), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar mencapai 1.115.207, dengan tambahan sebesar 612 kasus atau sepuluh kali lipatnya dari penambahan kasus sebulan yang lalu.

Baca juga: Gubernur BI: Digital Selamatkan Ekonomi Indonesia Selama Pandemi Covid-19

Sementara itu, untuk angka kematian tercatat sebanyak 15.872 kasus dan untuk keterisian tempat tidur rawat Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 4,10 persen.

“Pemprov melihat tingkat keterisian BOR masih rendah, tidak seberbahaya yang terjadi pada tahun lalu yang membuat kita mengalami kekurangan oksigen,” jelas Ika.

Menginjak tahun ketiga, Ika mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Contohnya seperti penyediaan informasi pandemi dengan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) sejak 2020.

Adapun fitur-fitur yang dibuat di dalam Pikobar sesuai dengan kebutuhan warga mengenai informasi Covid-19 di Jabar dan penanganannya.

“Pikobar memuat informasi, koordinasi pendataan, dan pendaftaraan vaksinasi. Seiring berjalannya waktu, Pikobar mengalami penambahan dengan adanya telekonsultasi, telemedicine, pinjam tabung oksigen, dan lapor isoman. Jadi, Pikobar ini benar-benar sangat dimanfaatkan oleh warga Jabar,” ungkap Ika.

Diunduh lebih dari 1,2 juta pengguna, Pikobar kembali memberikan fasilitas pada warga Jabar dengan menghadirkan fitur baru seperti layanan obat dan vitamin gratis yang dapat diantar ke rumah warga.

Baca juga: Pemprov Jabar Berharap Bantuan Sapi Seberat 1 Ton Diterima Masyarakat yang Berhak

Alhamdulillah, Pikobar mendapat apresiasi yang cukup banyak dari warga dan menjadi layanan yang memenuhi seluruh kebutuhan warga di masa pandemi ini,” kata Ika.

Selain lewat Pikobar, Pemprov Jabar juga aktif memanfaatkan media sosial untuk melakukan upaya dalam pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan melakuakn sosialisasi program Petani Milenial dan Desa Digital.

Pada kesempatan itu, Ika mengucapkan rasa terima kasihnya kepada IDM Strategic yang sudah mau berkolaborasi dengan Dinas Kominfo Jabar dalam memetakan data dan informasi mengenai Covid-19.

“Diharapkan informasi melalui survei publik dan data ini bisa bermanfaat bagi kami untuk kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi dan juga pemulihan perekonomian,” katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com