Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Ekstasi Rumahan di Banjarmasin Capai 100 Butir Per Hari, Belajar Meraciknya dari "Video Call"

Kompas.com - 11/07/2022, 17:49 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil membongkar pembuatan ekstasi rumahan yang dijalan oleh seorang pelaku.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Sabana Atmojo mengatakan, pelaku MS (35) ditangkap di rumahnya yang juga dijadikan sebagai tempat pembuatan ekstasi di Kelayan Selatan, Banjarmasin Selatan.

"Kita tangkap di rumahnya bersama sejumlah barang bukti," ujar Kombes Sabana Atmojo kepada wartawan, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Diduga Depresi Dimintai Ganti Rugi Kerusakan Sehabis Kecelakaan, Pemuda di Banjarmasin Gantung Diri

Pelaku MS, kata Sabana mengaku mampu memproduksi ekstasi dalam sehari sebanyak 100 butir.

"Mengakunya baru sebulan menjalankan bisnisnya. Dalam sehari mampu memproduksi 100 butir," ungkapnya.

MS juga mengaku belajar membuat ekstasi dari seseorang melalui panggilan video atau video call. Polisi menduga orang ada di dalam video call tersebut adalah bos dari MS.

"Setiap butir yang diproduksi, MS diupah sebesar Rp. 30.000. Cara meramunya melalui video call dengan seseorang," jelasnya.

Sabana menambahkan, setiap butir ekstasi yang dibuat dijual di pasaran seharga Rp. 400.000 per butir.

"Kami masih memburu para pelaku lainnya yang terlibat dalam bisnis pembuatan ekstasi rumahan ini," pungkasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MS akan dijerat Pasal 112 ayat (1) KUHP tentang narkotika dengan ancaman penjara paling lama 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com