Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkades di Bima Ricuh, Warga Bakar Fasilitas Kantor Desa

Kompas.com - 07/07/2022, 19:41 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Oi Panihi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ricuh, Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 11.00 Wita. Ratusan warga merusak dan membakar sejumlah fasilitas kantor desa.

Aksi berutal warga pendukung pasangan calon itu diduga akibat kecewa lantaran banyak surat suara hasil pemilihan dinyatakan tidak sah oleh panitia dan saksi. Hal itu karena pemilih mencoblos surat suara tembus hingga mengenai calon lain dan lipatan kertas kosong.

"Tuntutan mereka itu bagaimana panitia melakukan penghitungan ulang terhadap surat suara yang batal. Kalau tidak coblos ulang. Jadi terkesan memaksakan kehendak, padahal aturan tidak menjelaskan itu," kata Camat Tambora, Fadhilah saat dikonfirmasi via telepon, Kamis.

Baca juga: Pemilik Berada di TPS Pilkades, Rumah Panggung 6 Tiang di Bima Ludes Terbakar

Fadhilah menjelaskan, Desa Oi Panihi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, memiliki 3 dusun, yakni Dusun Dorombolo, Kawinda Tengah, dan Dusun Ngguwu Ponda. Masing-masing dusun memiliki 1 kotak suara untuk pemilihan calon kepala desa.

Setelah proses pemilihan berlangsung hingga batas waktu terakhir pukul 13.00 Wita, panitia dan saksi sepakat untuk menghitung satu persatu peti suara pada tiap dusun.

Baca juga: Pilkades di Bima Ricuh, Warga Rusak Kantor Desa

Hasil penghitungan surat suara di Dusun Dorombolo dan Kawinda Tengah, lanjut Fadhilah, panitia dan saksi menyatakan perolehan suara untuk masing-masing calon dinyatakan sah. Kemudian, 105 suara batal karena tembus lipatan kertas lain.

"Artinya tuntas tidak ada yang protes, saksinya juga menandatangani berita acara bahwa sah," ungkap Fadhilah.

Dia mengatakan, saat panitia dan saksi bergeser untuk menghitung peroleh di peti ketiga di Dusun Ngguwu Ponda, cakades nomor urut 1 atas nama Syafrudin datang melayangkan protes.

Dia mempertanyakan alasan panitia cepat menghitung perolehan suara sementara pemilihnya belum mencoblos. Karena alasan sudah melewati batas waktu terakhir yang ditentukan permintaan itu tidak diindahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com