Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pengamen Pukul Batu ke Wisatawan di Yogyakarta, Disabilitas hingga Lakukan Penertiban

Kompas.com - 05/07/2022, 14:41 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru kejadian tidak mengenakkan terjadi menimpa seorang wisatawan yang dipukul batu oleh pengamen di Jalan Mangkubumi, Kota Yogyakarta, Sabtu (2/7/2022).

Insiden ini diunggah oleh salah satu akun Suseno Mahardiko di grup Facebook, yang menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat berada di sekitar Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta.

Kronologi kejadian

Akun tersebut menceritakan saat dia berada di angkringan Pak Jarot, melihat seorang pengamen memukul wisatawan dengan batu karena tidak diberi uang.

"Baru saja terjadi (02/07/2022) di angkringan pak jarot depan bank muamalat sebelah hotel harper, Seorang Pengamen mukul mbak2 wisatawan jogja yang lagi makan lesehan dengan batu besar pecahan konblok pedestrian karena kesal tidak diberi uang," tulis akun Facebook Suseno Mahardiko.

Di sekitar kejadian banyak orang melihat aksi pengamen tersebut, namun orang-orang di sekitar seperti petugas keamanan dan tukang parkir tidak ada yang merespon.

Baca juga: Cerita Viral Wisatawan Dipukul Batu Pengamen di Jogja, Ini Kata Polisi

Sampai akhirnya wisatawan itu juga balik melemparkan batu ke pengamen hingga kabur.

"Saya kira pengamen di area ini dan malioboro perlu ditertibkan mengingat wisatawan jadi merasa tidak nyaman dan aman dan malah citra wisata yogyakarta malah bisa rusak karena tidak tertib. Pendapat saya pribadi mengamen itu boleh tapi ditertibkan dan dibuat lebih tertata seperti di kota-kota besar sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," ungkap akun itu.

Pengamen diduga disabilitas mental

Tidak hanya itu, akun tersebut juga menyebutkan pengamen yang memukul terlihat seperti penyandang disabilitas mental atau autisme.

"NB: pengamen yang memukul terlihat seperti penyandang disabilitas mental (Autisme) yang mana ini juga jadi persoalan lain di kota jogja yang masih punya tantangan untuk memberdayakan mereka," lanjut unggahan pada akun tersebut.

Dia juga berharap agar persoalan tidak terulang kembali, dan pihak terkait segera menertibkan kawasan yang ramai dikunjugi wisatawan agar tetap nyaman dan aman.

"Saya kira pengamen di area ini dan Malioboro perlu ditertibkan mengingat wisatawan jadi merasa tidak nyaman dan aman dan malah citra wisata Yogyakarta malah bisa rusak karena tidak tertib," jelas dia.

Polisi akan lakukan penertiban

Baca juga: Wisatawan di Yogyakarta Dilempar Batu Pengamen, Ini Penyebabnya

Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah bertemu dengan korban.

Namun korban enggan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.

"Korban tidak berkenan buat laporan," kata Timbul saat dikonfirmasi.

Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan penertiban agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Ada (penertiban) nanti dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas)," ujarnya.

Timbul mengimbau agar para pengamen tidak mengganggu wisatawan dan juga memaksa meminta sejumlah uang.

"Imbauan (pengamen) agar tidak mengganggu pengguna jalan. Saat mengamen dan tidak memaksakan meminta sejumlah uang yang bisa menimbulkan keresahan, serta ikut menjaga ketertiban umum," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor Dita Angga Rusiana, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com