Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tanggapan Pemkab dan DPRD Nunukan soal Permintaan Petani Sawit Jual TBS ke Malaysia

Kompas.com - 02/07/2022, 10:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Adanya sejumlah petani kelapa sawit mandiri dari pedalaman RI–Malaysia yang datang ke Kantor DPRD Nunukan, untuk meminta izin menjual TBS ke Malaysia, menjadi perhatian para pemangku kebijakan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nunukan, Muhtar menyebut, persoalan tersebut tentu sebuah hal dilematis, apalagi masalah harga TBS menjadi masalah nasional.

"Untuk Ketentuan harga TBS di daerah, diputuskan oleh pemerintan provinsi dengan mengundang PKS, petani kelapa sawit, Apkasindo dan DPRD. Kami Pemda Nunukan hanya anggota, dan keputusan ada pada Provinsi," kata Muhtar, Jumat (1/7/2022).

Dalam kesepakatan, disetujui harga tertinggi pada Juni 2022 sebesar Rp 2.627 per kg dan harga terendah sebesar Rp 2.366 per kg.

Baca juga: Harga TBS Anjlok Rp 500.000, Petani Sawit: Tolong Izinkan Kami Jual ke Malaysia, di Sana Rp 5 Juta

Terbaru, dalam rapat penentuan harga TBS pada 28 Juni 2022, harga terendah Rp 1.362 dan harga tertinggi Rp 1.514 per kg. Kesepakatan tersebut berlaku mulai 1–13 Juli 2022.

Menyoal petani mandiri yang datang ke DPRD dengan tuntutan agar perusahaan terdekat menerima hasil panen mereka, lanjut Muhtar, pada Permentan Nomor 1 Tahun 2008 Pasal 4, secara jelas menyatakan, perusahaan membeli TBS produksi pekebun mitra melalui kelembagaan pekebun untuk diolah dan dipasarkan sesuai dengan perjanjian kerja secara tertulis yang diketahui Bupati atau Gubernur sesuai kewenangannya.

"Jadi yang ditetapkan pemerintah, hanya bagi petani plasma dan kemitraan di luar petani mandiri," ujar dia.

Untuk masalah ini, pemerintah daerah bersama Apkasindo sepakat untuk mengajukan usulan perubahan atas Permentan tersebut, dengan tujuan supaya petani mandiri juga terakomodir.

Sementara, terkait ditolaknya hasil panen TBS petani Kelapa Sawit Sebakis, lanjut dia, perusahaan setempat beralasan hanya menerima TBS jenis Tenera.

Sementara jenis TBS milik petani adalah Dura.

Bedanya, Tenera memiliki biji kernel kecil dengan sabut tebal sehingga memiliki kandungan minyak jauh lebih banyak ketimbang Dura yang memiliki kernel besar dan sabut lebih tipis.

"Petani mandiri diharapkan bisa bermitra dengan perusahaan di sekitarnya. Kalau tidak bermitra, tidak bisa dipaksakan hasil panen TBS masuk, rusak alat perusahaan nanti," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com