KLATEN, KOMPAS.com - Nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno masuk dalam sejumlah lembaga survei sebagai salah satu figur yang memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa pencapresan nanti.
Salah satunya, lembaga Poltracking Indonesia yang telah melakukan survei nasional pada 16-22 Mei 2022 untuk mengukur elektabilitas figur kuat yang masuk bursa Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, mantan wakil gubernur DKI Jakarta mengakui jika tahapan Pemilu 2024 telah dimulai. Namun demikian, dirinya belum memikirkan hal tersebut.
Baca juga: Sandiaga Uno: Tjahjo Kumolo Politisi yang Membuat Kita Teduh
Dirinya masih ingin fokus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai pembantu Presiden.
"Tentunya saya ingin mengingatkan semuanya memang tahapan pemilu telah dimulai. Namun kita harus fokus menyelesaikan tugas-tugas yang ada di depan kita, yaitu bagaimana mengantar kepulihan ekonomi kita ini," kata Sandi dalam kunjungannya di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/7/2022).
Menurut Sandi kontestasi demokrasi lima tahunan pada 2024 baru akan memasuki tahap finalisasi November 2023 mendatang.
"Saya meyakini bahwa jika kita fokus sesuai dengan arahan Bapak Presiden kita akan tampil untuk memberikan jawaban masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat, itu yang pertama," kata dia.
"Kedua, 2024 ini bukan siapa-siapa atau pasangan siapa dengan siapa. Tapi menurut saya bagaimana gagasan kita untuk mendorong agar bangsa ini bisa kembali. Dengan hadirnya Pak Jokowi di Ukraina, di Rusia ini sangat membanggakan. Indonesia ini harus terus bisa memastikan keberlanjutan ke depan," sambung Sandi.
Sandi juga mengingatkan pentingnya kerja sama dalam membangun Indonesia.
Baca juga: Saat Sandiaga Uno Jajal Mobil Listrik di Desa Wisata di Trenggalek...
"Saya yakin kalau kita semua kompak, bersatu padu, tidak terpecah belah, maka kontestasi demokrasi ini akan menghasilkan Indonesia maju, sejahtera, adil dak makmur," ungkap Sandi.
Diinformasikan melalui laman resmi Poltracking Indonesia, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan melibatkan 1.220 orang responden dari 34 provinsi di Indonesia secara proporsional.
Ada beberapa pokok temuan dalam survei tersebut, salah satunya adalah didapat sejumlah figur yang memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa pencapresan nanti.
Dari 10 nama yang disodorkan melalui simulasi kertas suara, tiga di antaranya mendapatkan elektabilitas yang cukup tinggi atau di atas 10 persen untuk menjadi calon presiden.
Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Sandiaga: Storynomics Tourism Indonesia Ada di Film Ngeri-Ngeri Sedap
Berikut adalah elektabilitas ke-10 nama yang ada dalam simulasi kertas suara: