Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Jadi Korban Arisan Bodong, Pelaku Asal Bengkulu Diduga Gelapkan Uang Rp 5 Miliar

Kompas.com - 01/07/2022, 09:26 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Warga Bengkulu dan ratusan orang yang berasal dari seluruh Indonesia menjadi korban arisan bodong dengan total kerugian mencapai Rp 5 miliar.

Terungkapnya tindak penggelapan uang dengan modus arisan daring ini saat 34 korban mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bengkulu dan Mapolres Rejang Lebong pada Kamis (30/6/2022).

NT salah seorang korban yang turut melapor ke Mapolda Bengkulu menjelaskan, ia dan puluhan rekannya melaporkan pemilik arisan daring, seorang perempuan inisial BOA, warga Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

NT menjelaskan arisan daring itu diikuti 34 orang warga Bengkulu. Sedangkan total anggota arisan se-Indonesia mencapai 174 orang.

Baca juga: Dugaan Arisan Bodong di Bandung, Peserta Rugi Miliaran Rupiah, Kenapa Bisa Tertipu?

“Untuk korban se-kota Bengkulu ada 34 orang. Sedangkan kalau total seluruhnya se-Indonesia yang ikut arisan itu ada 174 orang," kata NT saat melapor si Mapolda Bengkulu, Kamis (30/6/2022).

Sistem arisan menurut NT setiap orang membayar Rp 1 juta perbulan dengan uang yang diterima nantinya Rp 10 juta. Namun setelah kegiatan arisan berjalan beberapa bulan, terjadi kemacetan pihak owner tidak memberikan penjelasan hingga saat ini.

Sementara itu, untuk total kerugian yang dialami oleh puluhan anggota arisan yang khusus di Kota Bengkulu itu mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut NT, hingga saat ini tidak ada niat baik dari BOA untuk mengembalikan uang arisan para anggota.

Para korban sempat mendatangi rumah BOA di Bengkulu, tetapi dia dan keluarganya telah melarikan diri.

“Kalau untuk se-Kota Bengkulu kerugian capai Rp 300 juta kalau se-Indonesia mencapai Rp 5 miliar. Saat ini untuk owner sudah tidak bisa dihubungi dan sudah kabur bersama keluarganya,” ungkap NT.

Laporan di Mapolres Rejang Lebong

Laporan penipuan arisan juga diterima Mapolres Rejang Lebong. Salah seorang pelapor seorang pria inisial IA.

IA menyebut, ia menjadi anggota arisan itu sudah tiga tahun selama itu tidak pernah bermasalah.

Namun, mendadak owner BOA membuka sistem overslot. Di mana, sistem overslot ini anggota arisan bisa menggantikan member lain yang menunggak iuran arisan dengan iming-iming mendapat uang yang sebelumnya telah disetorkan oleh anggota sebelumnya yang digantikan, ditambah bonus.

"Setoran beragam antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. Sejak sistem overslot diberlakukan inilah pembayaran mulai macet. Lalu ownernya menghilang," jelas IA.

Anggota arisan sempat mendatangi rumah owner arisan namun diketahui rumah sudah dalam keadaan kosong. Diduga BOA telah menghilang berikut dengan uang milik para anggota arisan daring tersebut.

Baca juga: Nikmati Hasil Arisan Bodong Istrinya, Oknum Polisi di Banjarmasin Terancam 4 Tahun Penjara

Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Sampson Sosa Hutapea menyatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Kita dalami modus dan motifnya," ujar Kasat Reskrim, Jumat (1/6/2022).

Diungkapkan Kasat, dari laporan sejumlah korban yang mendatangi Polres Rejang Lebong, beberapa korban sebelumnya sempat mendapat keuntungan tersebut sehingga mereka banyak menarik korban lainnya hingga jumlah korbannya mencapai 320 orang.

“Kalau taksiran sementara kerugiannya mencapai Rp 2 miliar, bahkan bisa lebih,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com