Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Daerah di Kota Semarang Berstatus Zona Merah PMK

Kompas.com - 29/06/2022, 17:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan data Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, terdapat 5 kecamatan yang berstatus zona merah akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dispertan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengatakan, beberapa lokasi yang berstatus zona merah yaitu Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Gunungpati, Tugu, dan Pedurungan.

"Total ada 7 daerah ternak yang ada di Kota Semarang. Dua di antaranya masih berstatus kuning," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Zona Merah PMK di Bantul Bertambah, Pemkab Berharap Tambahan Vaksin

Sampai saat ini jumlah kasus PMK di wilayah ibu kota Jawa Tengah mencapai 755 kasus.

Jumlah tersebut bertambah mengingat satu minggu sebelumnya kasus PMK berjumlah 696.

"Jumlah kasus hewan terindentifikasi sebelumnya mencapai 696, namun hingga saat ini jumlah kasus tersebut mulai bertambah mencapai 755 kasus," katanya.

Sedangkan terdapat 11 hewan yang mati, 50 hewan sembuh dan 30 hewan dipotong paksa. Untuk wilayah paling banyak positif PMK ada di Kecamatan Gunungpati.

"Di Gunungpati ada 565 kasus positif PMK," kata dia.

Dengan bertambahnya kasus PMK di Kota Semarang, dia akan berupaya melakukan penindakan, salah satunya berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar vaksin bisa ditambah.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, agar vaksin di Kota Semarang bisa ditambah,"ungkapnya.

Baca juga: Rembang Dapat Jatah 5.000 Dosis PMK, Ini Sasarannya
Seperti diketahui sebelumnya, Kota Semarang mendapatkan kuota vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 100 dosis.

Dari jumlah tersebut akan diprioritaskan pada hewan ternak yang masih produktif.

Selain itu, Hernowo menyebut untuk jumlah kasus PMK terbanyak kini berada di wilayah Kecamatan Gunungpati, yakni mencapai 564 hewan.

Kemudian, di wilayah Tembalang mencapai 86 kasus terindentifikasi PMK.

"Dan lainnya berada di Banyumanik, Mijen dan Ngaliyan," ujarnya

Dengan bertambahnya jumlah kasus PMK di kota Semarang, Hernowo meminta kepada masyarakat khususnya peternak supaya tidak melakukan berpindah tempat.

"Bisa melalui manusia dengan membawa virus tersebut ke sapi yang masih sehat," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com