Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sapi di Semarang Lemas, Harga Sapi Terjun Bebas karena PMK

Kompas.com - 27/06/2022, 17:28 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Peternak sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh. Pasalnya, harga sapi terjun bebas sejak adanya virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Peternak sapi Kandang Komunal Rejo Makmur Semarang, Nur Salim mengatakan, sapi seharga Rp 32 juta hanya dihargai Rp 8 juta sampai Rp 10 juta.

"Hal itu disebabkan penyakit PMK. Harganya anjlok 60 persen lebih," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (27/6/2022).

Baca juga: 192 Hewan Ternak Terpapar PMK, Palembang Jadi Zona Kuning

Padahal, lanjutnya, berbagai cara telah dia lakukan termasuk membeli antibiotik dan ramuan jamu untuk mengobati penyakit PMK yang diderita sapi miliknya.

"Sepekan bisa habis Rp 600 ribu, tapi tidak ada hasil," katanya.

Hal itu membuat Nur memotong sebelum sapi peliharaannya itu mati. Hal itu yang membuat harga sapi terjun bebas. Padahal sudah banyak yang memesan untuk kurban Idul Adha.

"Padahal kalau sehat semua, sapi jika dijual bisa sampai Rp 150 juta lebih. Tapi sekarang sudah mati semua," ucapnya.

Hal yang sama dikatakan, peternak sapi lain, Sutikno. Sejak adanya penyakit PMK dia juga mengalami kerugian hingga ratusan juta.

"Kerugian saya sudah sampai ratusan juta bisa sampai segitu," keluhnya.

Baca juga: 225 Ekor Ternak di Bandung Barat Terpapar PMK Setiap Hari, 25.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Sampai saat ini, Sutikno mempunyai 24 ekor sapi yang akan dipersiapkan untuk dijual menjelang Hari Raya Idul Adha. Namun hanya hitungan jari yang belum terkena PMK.

"Sudah 21 ekor sapi yang sudah terkena PMK. Saat ini tinggal 3 sapi yang belum, tinggal menunggu giliran," kata dia.

Saking banyaknya yang terkena virus PMK, sudah banyak sapi yang terpaksa dipotong untuk menghindari penularan yang lebih luas.

"Sudah ada 4 sapi yang sudah kita potong," imbuhnya.

Baca juga: Terima 2.500 Dosis Vaksin PMK, Bupati Magetan: Masih Kurang...

Berbagai cara telah dia lakukan untuk mengobati hewan ternaknya yang terkena virus PMK. Baik melalui obat tradisional maupun dari dokter.

"Obat tradisional sudah kita berikan namun masih banyak yang terkena PMK. Saya juga sempat memanggil dokter," ujarnya.

Menurutnya, penularan virus PMK begitu cepat. Hampir setiap hari hewan ternak yang terkena PMK dalam satu kandang selalu bertambah. Hal itu membuatnya bingung.

"Kalau hitungan hari bisa sampai 1-3 hewan ternak yang bertambah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com