Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Laksanakan Tahlilan di Rumah, Ini Sudah 7 Hari Dilakukan Keluarga dan Masyarakat"

Kompas.com - 24/06/2022, 21:14 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Keluarga Marwi (30), pekerja migran Indonesia ilegal yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Pulau Putri, Batam, masih menanti kabar dari pemerintah.

Meski belum mendapat informasi resmi dari pemerintah, keluarga Marwi tetap menggelar tahlilan, tradisi untuk mendoakan orang yang meninggal dunia selama sembilan hari.

Tahlilan itu digelar keluarga dan masyarakat sekitar di kediaman Marwi, Dusun Bunpek, Desa Tumpak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kita tetap laksanakan zikir (tahlilan) di rumah, ini sudah tujuh hari dilakukan sama keluarga dan masyarakat setempat," kata ibu Marwi, Alisah di Lombok Tengah, Jumat (23/6/2022).

Alisan mengaku pernah mendatangi dukun untuk mencari tahu keberadaan anaknya itu. 

"Ke dukun pernah saya pergi, katanya anak saya  (Marwi) sudah mati tapi jasadnya masih utuh, dan akan kembali ke sini untuk dimakamkan," kata Alisah.

Baca juga: Buntut Kapal Pengangkut PMI Ilegal Asal NTB Tenggelam di Batam, Pemda Diminta Serius Tangani Pekerja Migran

Alisan memiliki sembilan anak. Sebagian besar anaknya bekerja sebagai pekerja migran di Arab Saudi dan Malaysia.

"Sedih anak saya hilang satu, kemarin dia pamitan salim sama saya, tapi tidak mau diantar ke bandara. Ada sembilan anak saya, ada yang pergi ke Arab, Malaysia banyak, " kata Alisah.

Istri Marwi, Sumaini (25), yakin suaminya ada dalam rombongan pekerja migran di kapal nahas tersebut. Sebelum insiden kapal tenggelam itu, suaminya sempat memberi kabar lewat pesan singkat.

"Sempat SMS malam Jumat sekitar Maghrib itu, dia kabarkan mau nyeberang (ke Malaysia), dia minta didoakan agar selamat," kata Sumaini.

Sejak insiden kapal tenggelam itu, Sumaini mencoba menghubungi Marwi. Namun, ponsel suaminya tak kunjung aktif.

"Sampai sekarang handphone-nya tidak pernah aktif. Tapi saya yakini dia (korban) setelah dapat informasi dari temannya yang selamat, kalau Marwi tidak ada di penampungan," kata Sumaini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com