KOMPAS.com-Jemaah haji asal embarkasi Aceh dipastikan bakal terus mendapatkan bagi hasil dari harta wakaf Baitul Asyi.
Nazir (pengelola) Wakaf Baitul Asyi, Syaikh Abdul Latif Baltou, bahkan menyatakan bagi hasil itu terus dibagikan hingga kiamat.
"Insya Allah sampai hari kiamat nanti akan dibagikan," kata Syaikh Abdul Latif Baltou di Mekkah, Rabu (22/6/2022), seperti dilansir Antara.
Syaikh Abdul Latif Baltou yang sudah menjadi nazir selama 15 tahun setelah diamanatkan Mahkamah Kerajaan Arab Saudi, menyatakan sejak awalnya bertugas hingga kini sudah 70 juta riyal atau sekitar Rp 277 miliar dibagikan ke jemaah asal Aceh.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Aceh Disuguhkan Keumamah dan Ayam Tangkap Saat Terbang ke Arab Saudi
Pada tahun ini, setiap jemaah embarkasi Aceh akan mendapatkan wakaf Baitul Asyi sebesar 1.500 riyal atau setara Rp 6 juta.
Uang itu akan dibagikan langsung oleh Syaikh Abdul Latif Baltou ke setiap jemaah di Mekkah.
Wakaf Baitul Asyi merupakan wakaf Habib Bugak Asyi yang sekarang disebut wakaf Baitul Asyi atau wakaf rumah Aceh.
Wakaf yang usianya sudah 200 tahun lebih ini dulunya merupakan wakaf kecil.
Namun seiring waktu, wakaf ini terus berkembang menjadi wakaf produktif, yakni berupa tanah, penginapan dan unit usaha lain di Mekkah, bahkan ada di sekitaran Masjidil Haram.
Direktur Pusat Kajian Peradaban dan Budaya Aceh M Adli Abdullah, dalam tulisannya yang terbit di Harian Serambi Indonesia pada 2010, menyatakan ada beberapa tanah wakaf milik orang Aceh yang pernah bermukim di Arab Saudi tersebar di Mekkah.
Baca juga: Ikan Kayu, Bekal Jemaah Haji Aceh dari Pak Gubernur
Namun, ada satu tanah wakaf yang sering disebut yaitu milik Habib Abdurrahman Al-Habsyi alias Habib Bugak Asyi.
Setiap tahun jemaah haji asal Aceh menerima uang wakaf yang berjumlah jutaan rupiah dari hasil pengelolaan tanah itu.
Pemberian uang tunai itu bermula pada 2006, setelah tanah wakaf milik Habib Bugak Asyi terkena proyek perluasan Masjidil Haram pada masa Raja Malik Saud bin Abdul Aziz.
Bangunan di atas tanah itu dahulu digunakan untuk penampungan jemaah haji dan pelajar Aceh.