GORONTALO, KOMPAS.com – SI alias Oma Aris (66), pelaku penganiayaan yang mengakibatkan cucunya Ica (5) tewas ternyata merasa kesal karena dianggap seperti pembantu.
Kepada penyidik Polres Kota Gorontalo, Oma Aris mengaku merasa dijadikan pembantu oleh menantunya, KK yang juga ayah kandung Ica.
SI mengungkapkan, dirinya jengkel kepada menantunya karena sudah memberi beban dengan meminta mengurus korban.
Baca juga: Nenek Tiri Barack Obama, Sarah Obama, Meninggal di Usia 99 Tahun
Selain itu, pelaku mengungkapkan dia juga jengkel karena cucu tirinya itu dia anggap susah untuk diatur.
“Inilah memicu penganiayaan fisik Ica oleh nenek tirinya,” kata M Nauval, Kasat Reskrim Polres Kota Gorontalo, Rabu (22/6/2022).
Apalagi, kata Nauval, dalam kesehariannya pelaku lebih banyak tinggal bersama dan menghadapi Ica di kos.
Sementara ayah kandung dan ibu tiri bocah lima tahun tersebut (SWA), bekerja di tempat lain.
Ica, bocah yang berasal dari Kotamobagu, Sulawesi Utara, tewas karena mengalami kekerasan fisik oleh ayah kandung, ibu tiri, dan nenek tirinya di.
Korban dianiaya di sebuah kos di Kecamatan Dungingi, Gorontalo. Dia meninggal setelah mengalami pendarahan otak.
Sebelum dianiaya, korban sempat tinggal bersama ibu kandungnya di Kotamobagu. Dia kemudian diantar ke Gorontalo untuk masuk Taman Kanak-kanak.
“Beberapa hari (setelah Ica tiba di Gorontalo) sudah mengalami kekerasan oleh bapak kandungnya. Kemudian juga oleh ibu tirinya. Pada Rabu 19 Mei 2022, akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar M Nauval.
Polres Kota Gorontalo menerima laporan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian diterima pada 19 Mei 2022. Laporan dilakukan oleh tante bocah malang ini.
Dalam mengungkap kasus ini, polres menggandeng Reserse Mobile (Resmob) Polda Gorontalo melalui tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis).
“Kami juga berkoordinasi dengan Polres Kotamobagu untuk mengamankan beberapa saksi, meminta penundaan pemakaman jenazah,” ungkap M Nauval.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.