PAPUA, KOMPAS.com - Seorang anggota Brimob bernama Bripda Diego Rumaropen tewas diserang orang tak dikenal (OTK) di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022).
Dalam penyerangan tersebut, dua pucuk senjata api yang dipegang korban hilang diduga dirampas oleh pelaku.
Baca juga: 6 Saksi Diperiksa terkait Penyerangan yang Menewaskan Anggota Brimob di Jayawijaya
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan akan datang ke Wamena, Jayawijaya, untuk mengevaluasi kejadian itu.
"Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6/2022), akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi di daerah rawan," jelas Fakhiri, seperti dikutip Antara, Minggu (19/6/2022).
Dalam standar operasi daerah rawan, setiap anggota harus menerapkan body system saat berada di daerah rawan, yakni sedikitnya harus ada lima orang yang bertugas.
"Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Fakhiri.
Fakiri mengingatkan semua personelnya, khususnya yang berada di wilayah rawan, harus selalu waspada walau tidak sedang menjalankan tugas.
Setiap personel harus sudah mengetahui protap mengenai keamanan diri ketika membawa senjata api.
Baca juga: Seorang Anggota Brimob Gugur Diserang OTK, Ini Kata Kapolda Papua
Terkait pelaku penyerangan, Fakhiri menduga bahwa pelaku penyerangan itu berasal dari anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan dugaan ini.
"Namun, untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," kata Fakhiri di Jayapura.
Baca juga: OTK Aniaya Anggota Brimob hingga Tewas di Papua, lalu Rampas 2 Senjata Api, Polisi Buru Pelaku