KOMPAS.com - Tamara Bleszynski diduga menjadi korban kasus penggelapan aset senilai miliaran rupiah.
Kasus tersebut telah dilaporkan pada Desember 2021 ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa barat (Jabar).
Dalam laporannya ke polisi, artis tersebut melaporkan tiga nama atas dugaan penggelapan aset properti yang berada di wilayah Cipanas, Cianjur, Jabar.
Berita lainnya, seorang anggota Brigade Mobile (Brimob), Bripda Diego Rumaropen, meninggal usai dianiaya orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa tersebut terjadi di Napua, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022) pukul 17.00 WIT.
Usai menganiaya korban, pelaku merampas dua senjata api jenis AK101 dan SSG08 yang dibawa korban.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (19/6/2022).
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
Hanya saja, Ibrahim belum mau merinci siapa saja saksi-saksi yang telah diperiksa.
"Kasus masih lidik untuk pendalaman materi," ujarnya, Minggu.
Terkait kasus penggelapan aset dengan kerugian miliaran rupiah ini, Tamara Bleszynski melaporkan tiga nama.
Baca juga: Kasus Penggelapan Aset Tamara Bleszynski, Kerugian Miliaran dan 12 Saksi Diperiksa
Penganiayaan itu terjadi saat Bripda Diego mendampingi Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon D Wamena AKP R menembak sapi di Napua.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menuturkan, saat hendak mengambil sapi yang ditembaknya. AKP R menitipkan senjata api yang dibawanya kepada korban.
Beberapa saat kemudian, OTK mendatangi Bripda Diego dan kemudian menganiayanya.
"Belum diketahui siapa pelakunya, karena masih didalami anggota di Wamena," ucap Mathius, Sabtu.
Baca selengkapnya: Seorang Brimob Tewas Dianiaya OTK di Jayawijaya Papua, 2 Pucuk Senjata Hilang