Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Terima 1.000 Dosis Vaksin PMK, Prioritas untuk Sapi Perah

Kompas.com - 19/06/2022, 20:49 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk hewan ternak telah disalurkan ke Jawa Timur. Vaksin tersebut diprioritaskan untuk sapi perah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebanyak 1.000 dosis vaksin itu diterima dari Kementerian Pertanian pada Selasa (14/6/2022). Jumlah itu merupakan bagian dari 10.000 dosis vaksin PMK yang telah masuk ke Indonesia.

Sedangkan, kata Khofifah, dari total 3 juta dosis vaksin PMK yang diimpor oleh Kementerian Pertanian, Jawa Timur, mendapat kuota sebanyak 1,5 juta dosis.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Minta Bantuan Vaksin PMK ke Kementan untuk 35.000 Ternak

Sementara itu, sebanyak 1.000 dosis vaksin yang sudah tiba di Jawa Timur langsung didistribusikan ke Sidoarjo sebanyak 200 dosis dan Pasuruan sebanyak 800 dosis.

"Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim, yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).

Baca juga: Khofifah: Mudah-mudahan Vaksin PMK Bisa Digunakan Agustus Awal

Khofifah menjelaskan, pemberian vaksin PMK kepada sapi ini membutuhkan tiga kali vaksin. Tahap pertama dilakukan saat ini.

Kemudian, tahap kedua dilakukan setelah empat atau enam minggu pemberian vaksin dosis pertama. Sedangkan, tahap ketiga akan diberikan setelah enam bulan pemberian vaksin kedua.

Khofifah menegaskan, prioritas vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah mengingat stok yang sangat terbatas.

Darurat vaksin

Karena stok vaksin yang sangat terbatas itu, Khofifah berharap vaksin lokal dari Pusvetma bisa segera rampung pada akhir Bulan Juli atau awal Agustus mendatang.

"Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency sekali. Karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat. Oleh karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma," ucap Khofifah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, Lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, Lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com