MAUMERE, KOMPAS.com - Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gabriel Ola mengaku sering kewalahan memenuhi permintaan kantong darah untuk masyarakat yang membutuhkan.
Selama beberapa bulan terakhir, permintaan darah meningkat drastis. Namun, stok darah tak mencukupi.
Baca juga: PLN Manfaatkan Limbah Batu Bara untuk Bedah 5 Asrama TNI di Sikka
“Pengalaman selama ini, dalam satu bulan kisarannya 90 sampai 100 kantong darah. Kadang-kadang tidak terpenuhi,” ujar Gabriel saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (14/6/2022).
Menurutnya, kekurangan stok darah terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi donor.
Bahkan PMI sudah membentuk sebuah organisasi donor darah sukarela, tetapi belum menunjukkan hasil yang positif.
“Tetapi masyarakat kita belum sadar. Mesti digairahkan terus untuk memenuhi kebutuhan darah,” ujarnya.
Meski demikian, Gabriel menyarankan orang tua atau keluarga pasien yang membutuhkan darah untuk mencari sendiri apabila stok darah habis. Namun, harus tetap berkoordinasi dengan PMI dan rumah sakit tempat pasien dirawat.
Baca juga: Sopir Mengantuk, Truk Tabrak Mobil Biarawan Katolik di Sikka
Ia mengajak masyarakat untuk secara sukarela menjadi donor. Sebab, memberikan darah tidak hanya berguna bagi kesehatan tetapi membangun solidaritas sesama warga.
“Kalau kita memberikan darah berarti kita menyelamatkan orang lain. Karena setetes darah itu adalah nyawa. Jadi ada dua aspek penting, yakni kemanusiaan dan kesehatan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.