Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Jamu Jun Wijoyo, Vitamin Andalan Para Pejuang Kemerdekaan

Kompas.com - 10/06/2022, 06:11 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki banyak makanan dan minuman legendaris. Meski begitu, tak semua memiliki keterikatan dengan cerita sejarah.

Jamu Jun Wijoyo, salah satu minuman yang melegenda di Kota Semarang. Teksturnya seperti bubur, berwarna coklat, di atasnya ditaburi bubuk merica.

Warna coklat tersebut didapat dari campuran 18 jenis tanaman herbal.  Beberapa di antaranya jahe, cengkeh, kapulaga, sereh, kayu manis, merica hitam, gula jawa, hingga daun pandan. Sehingga, Jamu Jun dipercaya bisa memberikan kehangatan tubuh.

Baca juga: Cerita Suami Istri Lansia, Naik Vespa dari Kediri ke Bali untuk Hadiri Vespa World Day

Hal tersebut dikatakan oleh Retno (35), pemilik warung Jamu Jun Wijoyo di Jalan Lamper Sari No.53A, Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sejak 15 tahun lalu, tepatnya tahun 2006, Retno menjual Jamu Jun di warung kecil dan sederhana itu.

Dirinya mengaku, racikan Jamu Jun itu diperoleh dari neneknya, Mbah Ti, begitu dirinya memanggil.

Dulunya, neneknya sering membuat Jamu Jun untuk dijual keliling di daerah Mataram.

"Tidak menetap di warung, bawa jun keliling di daerah Mataram," jelas Retno kepada saat ditemui Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Dinamai Jamu Jun lantaran diwadahi di dalam kendi yang berleher panjang. Dalam hal ini, orang Jawa sering menyebut kendi tersebut dengan nama jun.

Konon, Jamu Jun sudah ada sebelum masa kemerdekaan. Seusai berperang, banyak pejuang yang mencari jamu ini untuk mengembalikan energi.

"Pas perang pada capek, tapi tidak semua doyan jamu. Ada yang tidak suka pahit. Gimana caranya biar semuanya bisa merasakan, ya ini dibikin manis kayak bubur," jelas Tomi (40), suami Retno.

Maka, tambah Tomi, Jamu Jun disebut sebagai jamu istimewa. Alasannya, warisan tempo dulu ini memiliki banyak khasiat, utamanya menambah stamina. Selain itu, tidak seperti jamu pada umumnya.

Tidak hanya itu, hanya dengan Rp 6.000, pelanggan bisa mendapatkan satu mangkok Jamu Jun legendaris ini.

Lebih jelas Tomi mengatakan, warung Jamu Jun Wijoyo miliknya itu beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 WIB hingga sore, tergantung keramaian pelanggan.

"Kalau musim penghujan banyak yang cari, jadi siang kadang sudah habis," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com