Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SD di Luwu Menumpang Belajar karena Sekolah Disegel, Kadisdik : Insya Allah Besok Sudah Bisa Masuk

Kompas.com - 09/06/2022, 18:38 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 356 Desa Papakaju, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mulai menemui titik terang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Hasbullah Bin Mus mengatakan, pihaknya telah menemui warga yang mengklaim lahan tersebut dan telah memberikan solusi.

“Tadi kami sudah melakukan mediasi dengan Kapolres, Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan warga yang mengeklaim lahan tersebut meminta agar memberikan jalan atau membuka sekolah kembali untuk digunakan anak-anak bersekolah dan dia bersedia,” kata Hasbullah saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Kamis (09/6/2022).

Baca juga: Sekolah Masih Disegel, 93 Siswa SD di Luwu Belajar dan Ujian di Lantai

Menurut Hasbullah, dengan bersedianya warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan untuk membuka sekolah maka sekolah tersebut sudah bisa digunakan.

“Sesuai kesepakatan kami tadi bahwa Insha Allah besok Jumat (10/6/2022) anak-anak sudah bisa masuk sekolah,” ucap Hasbullah.

Lanjut Hasbullah, terkait dengan kepemilikan lahan, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu tidak mencapuri hal tersebut, melainkan pada persoalan pendidikan atau proses belajar mengajar anak sekolah.

“Masalah klaim lahan itu bukan rana kami yang terpenting bagi kami adalah bagaimana anak-anak bisa masuk kembali mengikuti proses belajar mengajar demi mencerdaskan anak bangsa,” ujar Hasbullah.

Kepala Sekolah SDN 356 Papakaju Mulyana mengatakan hari ini sekolah masih ditutup dan hari ini diadakn pertemuan di sekolah tersebut.

“Masih ditutup sementara, sempat tadi dibuka karena ada pertemuan antara pihak Dinas Pendidikan, pemerintah setempat dihadiri Tripika dengan orangtua siswa yg difasilitasi komite dan sekolah untuk meredam kekhawatiran orangtua siswa terkait PPDB, untuk selanjutnya kami menunggu arahan Kepala Dinas Pendidikan,” tutur Mulayana.

Baca juga: Atap SDN 2 Dayakan Ponorogo Roboh, Siswa Terpaksa Belajar di Perpustakaan

Sebelumnya diberitakan murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 356 Desa Papakaju, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/6/2022) pagi tak dapat melakukan pembelajaran seperti biasanya akibat sekolah mereka disegel warga sejak beberapa bulan lalu.

Bahkan ujian sekolah yang berlangsung hari ini tak dapat dilakukan di sekolah akibat dari penyegelan sekolah tersebut. Agar pembelajaran dan ujian sekolah dapat berlangsung, para murid terpaksa duduk melantai di rumah guru. Salah seorang murid, Fitri mengatakan selama 2 bulan belajar di rumah guru, dirinya merasa tak nyaman.

“Kami melantai saja, di sini tidak meja dan kursi untuk digunakan seperti di sekolah yang dulu,” kata Fitri saat dikonfirmasi, Selasa.

Menurut Fitri, selama proses belajar mengajar berlangsung 2 bulan ia dan rekannya rindu untuk kembali ke sekolahnya belajar seperti sedia kala.

“Kami rindu kembali ke sekolah untuk belajar seperti dulu, sekarang kami ujian sekolah di rumah guru,” ucap Fitri.

Baca juga: Pasca-pilkades, SDN 356 di Luwu Disegel Ahli Waris, Selama 2 Bulan Siswa Belajar di Rumah Guru

Penyegelan sekolah ini diduga akibat imbas dari pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu. Warga yang menyegel mengklaim sekolah tersebut adalah lahan miliknya.

Kepala Sekolah SDN 356 Papakaju Mulyana, menyebut terdapat 93 orang siswa terpaksa menumpang di rumah guru agar bisa mengikuti ujian semester sekolah.

“Sudah beberapa kali dilakukan mediasi oleh Dinas Pendidikan bersama unsur terkait, tapi belum juga membuahkan hasil. Semoga secepatnya ada solusi dari masalah ini, kasihan para siswa, sudah 2 bulan belajar di rumah guru, duduk melantai tanpa kursi dan meja," ujar Mulyana.

Penyegelan ini juga berdampak pada psikologis murid dan menganggu penerimaan peserta didik baru bulan Juni ini.

“Sudah ada beberapa orang tua yang datang menanyakan penerimaan peserta didik baru, kami belum bisa iyakan karena kondisi sekolah seperti ini," tutur Mulyana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com