Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Ungkap Penyebab Teluk Bima Tercemar

Kompas.com - 09/06/2022, 14:53 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), merilis hasil uji laboratorium dari PT Genau Loka Gantari Surabaya terhadap sampel air laut Teluk Bima yang tercemar, Kamis (9/6/2022).

Sampel tersebut diambil di perairan Wadu Mbolo; S = 080 28’ 38.39”, E= 118042’35.35” pada 28 April lalu.

Menurut hasil uji laboraturium tersebut kandungan minyak nihil.

Baca juga: Ikan-ikan Mati akibat Limbah Misterius di Teluk Bima, Kades: Jangan Dikonsumsi

"Dari pengujian tersebut diketahui bahwa nilai oil layer=none, Oil dan Grease, OG= 0,833, di mana masih di bawah baku mutu air laut sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021 Lampiran VIII," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kota Bima, Mahfud dalam keterangan tertulis, Kamis.

Mahfud mengatakan, untuk hasil uji plankton air laut diketahui Family Bacillariaceae atau Genus Nitzschia melimpah.

Menurut dia, hal itu terjadi akibat adanya peningkatan unsur hara perairan.

"Di mana memiliki kemampuan potensi biotik untuk membelah secara cepat (pembelahan sel setiap 4 jam). Hal ini didukung oleh ketersediaan Makronutrien di habitat mereka yang ditandai dengan kemampuan membelah 3 kali lebih cepat dalam 24 jam, dan disertai peningkatan temperatur air laut," jelasnya.

Baca juga: Pencemaran Teluk Bima, Pemerintah Didesak Pulihkan Ekonomi Nelayan Terdampak

Mahfud menuturkan, pencemaran buih ini merupakan fenomena alam akibat pertumbuhan plankton yang terlampau tinggi di Teluk Bima.

Pemicunya yakni kondisi eutrofikasi air laut atau penyuburan Nutrien.

"Sumber Nutrien berasal dari akumulasi Teluk Bima yang berasal dari aktivitas pemupukan tanaman dan buangan bahan organik," ungkapnya.

Mengingat fenomena ini cukup meresahkan masyarakat, Mahfud mengimbau, agar semua pihak tetap dalam koridor kerjasama untuk pemecahan masalah tersebut.

Kemudian mendukung pengendalian eutrofikasi dengan jalan penyerapan Nutrien dari Daerah Aliran sungai.

Baca juga: Bentangkan Spanduk, Pegiat Lingkungan Serukan Pemulihan Teluk Bima yang Tercemar

Tidak kalah penting, lanjut Mahfud, penataan konsep pengelolaan Teluk Bima dengan penanaman mangrove.

"Adanya konsep pengelolaan kawasan Teluk Bima, mengatur pemanfaatan yang sustainable dan restorasi tumbuhan laut (padang lamun dan mangrove) sebagai penyerap bahan pencemar," harap Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com