Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pesawat Garuda Tujuan Palu Turbulensi, Kartika: Penumpang Sudah Menangis

Kompas.com - 02/06/2022, 11:38 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Viral di media sosial Tiktok kepanikan penumpang saat pesawat Garuda Indonesia dari Makasar tujuan Palu mengalami turbulensi pada, Minggu (29/5/2022) lalu. Video kepanikan itu sempat direkam oleh seorang penumpang yang memiliki akun Tiktok @ikapratiwles.

Dalam video terdengar suara panik penumpang di dalam kabin itu. Sementara badan pesawat terlihat berguncang.

Kartika Pratiwi Lestari pemilik akun @Ikapratiwles membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya video suasana panik dan mencekam di dalam ruang kabin pesawat diambil pada pukul 14.45 Wita.

"Sementara suasana dalam pesawat benar-benar mencekam. Penumpang sudah pada menangis. Saya pun demikian, hanya bisa terus berdoa," tuturnya saat dihubungi KOMPAS.com, Selasa (1/6/2022).

Baca juga: Video Pesawat Turbulensi Jelang Mendarat di Palu Viral, Ini Kata Garuda Indonesia

Dia mengaku merekam video tersebut saat guncangan pesawat sudah mulai mereda.

"Saya ambil video itu saat guncangan di dalam pesawat sudah tidak sekeras waktu awal kejadian. Waktu awal terjadi guncangan keras itu, saya duduk dan terus berdoa. Saat itu saya tidak terpikir untuk memvideo. Nanti sudah mulai reda goncangannya, baru saya ambil Hp (handphone) yang saya simpan di kantong kursi penumpang," jelasnya.

Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada pesawat yang ditumpanginya tersebut. Menurutnya, pesawat yang tadinya sudah mau mendarat, akhirnya terbang lagi.

Namun begitu, akhirnya pesawat garuda dengan nomor penerbangan GA 608 berhasil mendarat dengan lancar dan semua penumpang selamat.

Pesawat garuda rute Makasar-Palu terjadwal berangkat dari Makasar 13.30 Wita dan tiba di Palu pukul 14.50 WITA. Namun karena kondisi ini akhirnya mendarat di Palu pukul 15.15 WITA.

Kepala Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri, Ubaedillah, mengatakan berdasarkan informasi dari pihak Garuda dan sumber lain saat akan landing, ada angin yang tiba-tiba berubah cepat.

"Hingga akhirnya pilot mengambil keputusan untuk go-around. Jadi memutar dulu dengan harapan nanti ada perubahan cuaca yang lebih kondusif," kata Ubaedillah.

"Keputusan pilot untuk go-around sudah tepat. Pilot sudah paham betul apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba arah angin berubah. Atau kecepatan anginnya lebih dari standar itukan membahayakan kalau diteruskan, " jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com