Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Sebaran PMK, 30 Mobil Angkut Sapi dan Kerbau Tujuan Bengkulu Dipaksa Balik ke Sumbar

Kompas.com - 01/06/2022, 17:07 WIB
Firmansyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

BENGKULU, KOMPAS.com - Tidak kurang dari 30 unit angkutan truk dan sejumlah mobil pikap pengangkut sapi dan kerbau dari Provinsi Sumatera Barat ditolak masuk ke Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak sepekan terakhir.

Tindakan ini dilakukan guna menghindari dan memonitoring masuknya hewan ternak sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Bengkulu.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Apriansyah di Posko Check Point Hewan Ternak Perbatasan Provinsi Bengkulu-Sumbar, di Kabupaten Mukomuko, Rabu (1/6/2022).

"Bersama Polres, Kodim, Pemda dan nalai karantina dalam sepekan ini kami dirikan posko pemantauan hewan di perbatasan Bengkulu-Sumbar. Antisipasi masuknya sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku. Setidaknya tidak kurang dari 30 mobil angkutan telah kita tolak masuk Bengkulu karena angkut sapi tidak disertai dokumen," kata Apriansyah.

Baca juga: Ratusan Sapi Perah di Kuningan Terserang PMK, Pemda dan Damkar Semprotkan Disinfektan

Menurut dia, guna menghindari masuknya PMK, kendaraan pengangkut sapi wajib disertai dokumen yakni surat keterangan hewan sehat dari dokter hewan, adanya surat rekomendasi daerah tujuan hewan, dan surat jalan ternak dari lurah atau desa asal sapi.

Semenentara itu posko pengawasan juga dilengkapi dengan dokter hewan dan pihak karantina hewan. Terdapat sejumlah petugas gabungan dari Pemda, polisi dan Dinas Perhubungan.

Antisipasi jalan tikus

Sementara itu Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi menyatakan kepolisian ikut menyiagakan personel di posko tersebut. Selain siaga personel di posko perbatasan jalan Lintas Sumatera, pihaknya juga memantau beberapa jalan tikus yang dimungkinkan dilalui angkutan sapi yang nakal.

"Selain siaga personel di posko chek poin pengawasan hewan perbatasan kami juga memantau sejumlah jalan tikus yang dimungkinkan dilalui angkutan hewan yang tidak memiliki dokumen lengkap," kata Kapolres.

Baca juga: Satu Kasus PMK di Sumenep, Lalu Lintas Hewan Ternak Diperketat

Posko pemantauan hewan di perbatasan ini akan diaktifkan selama 2 bulan dengan petugas gabungan dari beberapa unsur pemerintah termasuk TNI dan Polri.

Sementara itu, Koordinator Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian Bengkulu Hafli H menyatakan sejauh ini Bengkulu dinyatakan daerah aman dari wabah PMK namun menurutnya Bengkulu diapati oleh bebebrapa provinsi yang teridentifikasi PMK.

"Kita bersyukur aman dari sapi PMK namun kita waspada karena provinsi tetangga sudah teridentifikasi PMK," ungkapnya.

Hadir dalam pemantauan posko, Kepala Dinas Pertanian, Mukomuko, Apriansyah, Kapolres Mukomuko, AKBP Witdiardi, Komandan Kodim 0428/Mukomuko Letkol Czi Rinaldo Rusdy, koordinator pengawasan dan penindakan, Karantina pertanian, Bengkulu, Hafli H.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com