Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Salurkan 38 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi di Kalsel, Pemprov Janji Tindak Distributor Nakal

Kompas.com - 01/06/2022, 06:13 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan pupuk bersubsidi di Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 38.013 ton hingga 30 Mei 2022.

Jumlah tersebut sudah mencapai 39 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi di Kalsel sebesar 97.341 ton.

Vice Presiden Penjualan Wilayah 5 Kalimantan PT Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri menyatakan, penyaluran tersebut terdiri dari lima jenis pupuk bersubsidi padat, yaitu pupuk Urea SP-36, ZA, NPK, dan Organik Granul.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Berlanjut, Pasokan Pupuk Indonesia Terancam

"Selain pupuk padat, kami juga telah menyalurkan pupuk organik cair sebanyak 600 liter," ujar Roh Eddy Andri kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Adapun stok pupuk bersubsidi produsen di Kalsel total mencapai 11.164 ton. Jumlah ini kata Roh Eddy jauh lebih banyak dari stok ketentuan minimum pemerintah.

Secara teknis, pupuk bersubsidi di Kalsel disalurkan oleh dua anak perusahaan Pupuk Indonesia, yaitu PT Petrokimia Gresik (PKG) dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

"Dalam penyalurannya, Pupuk Indonesia memiliki jaringan distribusi yang cukup baik di Kalsel," jelasnya.

Adapun jaringan distribusi ini terdiri dari 7 distributor, 321 kios pengecer resmi, 18 unit gudang dengan total kapasitas sekitar 61.000 ton, hingga memiliki 11 personil petugas lapangan yang tersebar pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel.

Lebih lanjut Roh Eddy menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia sebagai produsen senantiasa menyalurkan pupuk bersubsidi dengan berpedoman dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: 4 Jenis Pupuk Terbaik untuk Tanaman Anggrek

"Pupuk Indonesia juga telah menginstruksikan kepada distributor dan kios resmi untuk mengikuti regulasi pemerintah setempat dalam penyaluran pupuk bersubsidi," pungkasnya.

Sementara itu, Pemprov Kalsel melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, Syamsir Rahman menegaskan pihaknya akan mengawal penyaluran pupuk bersubsidi agar tidak terjadi kelangkaan.

Syamsir mengakui jika selama ini beberapa daerah di Kalsel ditemukan adanya distributor dan penyalur pupuk nakal yang menyebabkan kelangkaan pupuk.

"Pupuk bersubsidi ini kan selisih harga atau marginnya tinggi. Ada oknum yang nakal, ada kios yang nakal karena tergiur margin harga," ungkap Syamsir Rahman.

Baca juga: Terlalu Banyak Pupuk Kimia, 72 Persen Lahan Pertanian RI Kini Kritis

Untuk memastikan penyaluran pupuk sudah sesuai peruntukannya, Syamsir menegaskan akan menindak para oknum nakal tersebut.

"Beberapa kan sudah saya sidak. Kita masuk dan kita sikat biar ada efek jera dan pelajaran bagi yang lain," tegasnya.

Selain di internal, Syamsir juga memastikan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di Kalsel sudah melibatkan pihak kepolisian.

"Sekarang ini dari eksternal atau kepolisian sudah ada. Mereka minta ditunjukkan oknum yang nakal biar ditindak," pungkas Syamsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com