MANOKWARI, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Nathaniel Mandacan dan Kepala BPBD Derek Ampnir segera menyalurkan bantuan tanggap darurat usai banjir melanda Kabupaten Teluk Wondama.
"Saya sudah meminta Pak Sekda dan Kepala BPBD untuk meninjau lokasi dan segera menyalurkan bantuan tanggap darurat," ujar Watrepauw singkat saat diikonfirmasi terkait bencana tersebut, Selasa (31/5/2022) pagi.
Baca juga: Banjir di Wondama, Warga 2 Kecamatan Mengungsi
Waterpauw meminta masyarakat yang terdampak bencana tetap tenang dan waspada.
“Kami harapkan masyarakat tetap tenang. Pemerintah akan bertidak cepat membantu mengatasi kesulitan warga terkena dampak banjir akibat anomali cuaca,” jelasnya.
Banjir melanda Kabupaten Teluk Wondama pada Minggu (29/5/2022) sore dan Senin (30/5/2022) dini hari. Banjir menerjang setelah hujan deras melanda wilayah itu sekitar tujuh jam.
Hujan deras mengakibatkan Sungai Ati di Distrik Rasiei dan Sungai Kaibi di Distrik Wondiboi meluap. Luapan itu membanjiri empat kampung.
Kepala BPBD Papua Barat Derek Apnir mengatakan, petugas sedang mengecek transportasi untuk mengangkut bantuan itu ke Kabupaten Teluk Wondama.
"Setelah kita melakukan pertemuan dengan Pak Sekda tadi malam, ada beberapa hal yang disampaikan termasuk penyaluran bantuan kepada Korban Banjir di Wondama," kata Derek saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Menurutnya, para korban banjir membutuhkan bantuan berupa pakaian layak pakai bagi dewasa dan kebutuhan bayi dan anak.
"Kita mendapat laporan sebagian korban masih berada di tempat pengungsian di Perkantoran Pemerintah Daerah, gereja dan Perumahan Pemda," tuturnya.
Selain pakaian, BPBD Papua Barat akan mengirim bantuan makanan dari Manokwari ke Teluk Wondama.
Lumpur dan kayu gelondongan
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Teluk Wondama Waori menjelaskan, luapan sungai yang masuk ke permukiman tak hanya air, tetapi juga lumpur.
Selain itu, sejumlah kayu gelondongan yang terbawa arus sungai juga mempersulit warga membersihkan wilayah permukiman terdampak. Sejumlah titik jalan pun tertutup kayu gelondongan tersebut.
"Termasuk pada pukul 02.00 WIT semalam, akses jalan Wasior Rasiei tertutup, tidak bisa digunakan akibat tertimbun lumpur dan kayu gelondongan besar," kata Waori.