PONTIANAK, KOMPAS.com - Komandan Satuan (Dansat) Brigade Mobile (Brimob) Polda Kalimantan Barat (Kalbar), Kombes Pol Muhammad Guntur memastikan segera melalukan evaluasi terhadap anggota yang melalukan pengamanan di sejumlah wilayah.
Hal ini menyusul terjadinya insiden penembakan pada warga oleh polisi di perkebunan kelapa sawit PT Arrtu Estate Kemuning, Desa Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalbar.
Pada peristiwa tersebut satu orang korban bernama Ji'i yang mengalami luka di punggung dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Langkah yang akan dilakukan, kami akan evaluasi seluruh anggota kami yang melalukan pengamanan di beberapa titik," kata Guntur kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).
Baca juga: Soal Brimob Tembak Warga di Kebun Sawit, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi ke Kapolda Kalbar
Guntur berharap, setelah evaluasi, insiden serupa tidak terjadi lagi. Guntur juga meminta anggota di lapangan selalu melakukan tindakan berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku.
"Saya juga meminta masyarakat bisa bekerja sama dengan baik. Jika ada masalah dengan perusahaan, sebaiknya dibicarakan," ucap Guntur.
Permintaan perusahaan
Guntur menyebut, pengamanan yang dilakukan sejumlah personel Brimob di PT Arrtu Estate Kemuning berdasarkan permintaan perusahaan.
"Ada informasi penjarahan secara massal. Berdasarkan informasi itu, perusahaan meminta anggota Brimob melakukan pengamanan," ujar Guntur.
Saat patroli, terang Guntur, ditemukan masyarakat melakukan panen. Menurut perusahaan, itu adalah areal perusaan. Sementara menurut masyarakat itu lahan mereka.
"Pada saat itu anggota bersama perusahaan mengimbau masyarakat untuk menghentikan. Namun dari masyarakat kurang mengindahkan," ucap Guntur.
Selain itu, secara kebetulan, ada seorang buron Polres Ketapang bernama Suharjo. Menurut Guntur, anggota telah meminta Suharjo untuk menyerahkan diri tapi ditolak.
Kemudian upaya paksa yang dilakukan anggota mendapat perlawanan.
"Akhirnya ada rekan Suharjo, Ji'i menyerang anggota dengan parang, sehingga dilakukan tembakan. Tapi dengan peluru hampa," ucap Guntur.
"Perlu diketahui, sebelum insiden tersebut, anggota telah melakukan tembakan peringatan tiga kali," lanjutnya.