KOMPAS.com - Insiden pembakaran 18 bangunan rumah di Kabupaten Dogiyai, Papua, pada 22-23 Mei diduga telah direncanakan.
Hal itu terungkap setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan sejumlah jeriken berisi bensin di lokasi pembakaran.
”Dari hasil investigasi Komnas HAM menunjukkan bahwa aksi pembakaran telah dipersiapkan para pelaku. Investigasi dan fakta kesaksian dapat memberikan gambaran pihak yang dapat diidentifikasi sebagai pelaku pembakaran,” ujar Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey, di Jayapura, Senin (30/5/2022), dilansir dari Kompas.id.
Baca juga: Soal Pembakaran di Dogiyai, Kapolda Papua: Siapa Pun yang Menyuruh Aksi Ini Akan Diproses
Selain itu, Komnas HAM juga menemukan adanya pola pembakaran yang hampir sama dengan dua aksi pembakaran pada 2019 di Dogiyai.
Terkait hal itu, Komnas HAM mendesak Polda Papua untuk segera mengungkap pelaku dan dalang di balik aksi tersebut.
Baca juga: 20 Rumah di Dogiyai Papua Dibakar Sekelompok Massa, Aparat Sempat Dilempari Batu dan Dipanah
”Kami mendorong Polres Dogiyai yang didukung Polda Papua untuk mendalami fakta-fakta pembakaran serta kesaksian dari warga. Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten Dogiyai membangun kembali fasilitas masyarakat yang dibakar para pelaku,” ucap Frits.
Baca juga: Insiden Pembakaran Rumah di Dogiyai, Warga yang Mengungsi Mulai Kembali