SUMBAWA, KOMPS.com- Assanuddin, seorang ayah di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) kaget bukan kepalang.
Pasalnya, Devi sang anak yang saat ini menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Libya mengirimkan foto luka bakar melalui pesan WhatsApp kepadanya.
"Saya kaget, tiba-tiba Devi kirimkan foto luka bakar parah di wajah dan tangannya," kata Asa, sapaannya, dengan wajah memerah, Jumat (27/05/2022).
Baca juga: Bermain di Pantai Swiss Tongo Sumbawa Barat, Bocah 9 Tahun Hilang Terseret Ombak
Air mata Asa luruh, meski sekuat tenaga dia menahan tangis. Dia tidak menyangka putrinya mendapat tindak kekerasan dari sang majikan.
Devi berasal dari Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Dia berangkat untuk bekerja di luar negeri pada tahun 2021. Devi belum genap delapan bulan berada di negeri orang.
Asa mengatakan, keluarganya terimpit persoalan ekonomi, hingga putrinya memutuskan berangkat ke luar negeri.
Baca juga: Kapal Wisata Kandas di Perairan Pulau Medang Sumbawa, 2 WNA Dievakuasi
Namun sayangnya, impian memperbaiki ekonomi keluarga justru berujung penyiksaan.
Kepada sang ayah, Devi mengaku kerap dianiaya majikannya.
"Anak saya ingin pulang, tidak tahan lagi menghadapi majikan yang kerap menghukumnya, karena persoalan sepele. Bahkan yang berat itu ketika dituduh mencuri. Padahal ia tidak melakukannya. Majikan bahkan temukan sendiri barang itu dan karena lupa di mana letaknya," kata Asa lirih.
Baca juga: MXGP Sumbawa, Gubernur Zul Terangkan Mengapa Samota Dipilih sebagai Lokasi